Kualitas pelayanan kesehatan di Kalteng meningkat selama tiga tahun terakhir

id Fokus group discussion, fgd,Pemerintah provinsi kalimantan tengah, pemprov kalteng, suyuti syamsul, gubernur sugianto sabran, peningkatan bidang keseh

Kualitas pelayanan kesehatan di Kalteng meningkat selama tiga tahun terakhir

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul (tiga dari kanan) saat memaparkan pencapaian pembangunan di bidang kesehatan selama tiga tahun terakhir pada Fokus Group Discussion (FGD) bersama insan pers, Palangka Raya, Selasa, (21/5/2019). (Foto Diskominfo Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Banyak capaian pembangunan di bidang kesehatan yang berhasil dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah selama tiga tahun terakhir, yaitu sejak 2016-2018.

"Sejumlah indikator menjadi bukti berbagai capaian itu, semuanya bisa dilihat melalui data riil yang kami himpun di setiap tahunnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul di Palangka Raya, Rabu.

Kondisi kesehatan masyarakat di Kalteng terus mengalami perbaikan dan peningkatan. Seperti capaian usia harapan hidup yang pada 2016-2017 sebesar 69,53 tahun meningkat menjadi 69,59 tahun pada 2018.

Kemudian Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Semesta Kalteng terus mengalami peningkatan, dimulai pada 2016 sebesar 53,34 persen, 2017 menjadi 60,78 persen, 2018 menjadi 83,46 persen hingga berjalannya 2019 menjadi 84,97 persen.

UHC merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bermutu dengan biaya terjangkau.

"Salah satu tujuan utama UHC, yakni semua orang mendapatkan layanan yang dibutuhkan, tidak hanya terbatas bagi mereka yang mampu membayar layanan tersebut," paparnya.

Lebih lanjut Suyuti menjelaskan, keberhasilan pemprov di bidang kesehatan juga bisa dilihat dari penurunan gizi buruk. Sejak 2016 presentasenya terus menurun, yakni mulai dari 24,7 persen, menjadi 23,6 persen hingga 2018 hanya menjadi 5,5 persen.

Tentunya capaian itu berkat kerja bersama dan kerja keras setiap lini di bidang kesehatan dan instansi terkait lainnya, melalui berbagai upaya di lapangan guna mengentaskan kasus gizi buruk yang terjadi selama ini.

"Yang jelas meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan apa saja yang seharusnya dikonsumsi, hingga berbagai bantuan makanan penunjang yang disalurkan oleh pemerintah," ungkapnya.

Kemudian hal penting lainnya, jumlah tenaga dokter di Kalteng terus mengalami peningkatan. Mulai dari jumlah dokter puskesmas pada 2017 sebanyak 169, menjadi 178 orang pada 2018.

Selain itu jumlah dokter spesialis di rumah sakit provinsi juga terus bertambah, mulai dari 215 orang, kemudian 277 orang, hingga akhirnya menjadi 285 orang selama berjalannya tahun 2019 ini.

Suyuti mengungkapkan, berbagai capaian itu menjadi bukti pemprov secara serius ingin membenahi serta meningkatkan kualitas serta pemenuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kalteng, baik di wilayah perkotaan maupun pelosok perdesaan.