Warga diduga teroris di Palangka Raya dan Gumas dalam penanganan aparat

id Pemprov kalteng, pemerintah provinsi kalimantan tengah, warga diduga teroris, radikalisme, jaringan uzla, palangka raya, kuala kurun, gunung mas, kesb

Warga diduga teroris di Palangka Raya dan Gumas dalam penanganan aparat

Kepala Kesbangpol Kalteng Agus Pramono. (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Tengah Agus Pramono menjelaskan, berdasarkan informasi yang pihaknya terima, warga yang diduga teroris baik yang berada di Kota Palangka Raya maupun Kabupaten Gunung Mas (Gumas) telah diamankan oleh aparat.

"Saat ini mereka telah diamankan oleh aparat, untuk yang di Palangka Raya jumlahnya sekitar 15 orang dan Gumas 10 orang," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Secara rinci Agus menjelaskan, mereka yang diamankan di Palangka Raya terdiri dari enam laki-laki dewasa, empat perempuan dewasa serta lima anak-anak. Sedangkan di Gumas ia hanya menyebut sepuluh orang tanpa menjabarkannya.

Mereka yang telah diamankan itu, diduga termasuk dalam jaringan teroris Uzla dan masih belum lama berada di wilayah Kalteng. Saat ini koordinasi terus dibangun pihaknya bersama kepolisian dan instansi terkait lainnya.

"Kejadian ini hendaknya menjadi peringatan bagi semua pihak, untuk lebih waspada dan berhati-hati guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya kepada awak media.

Baca juga: Mabes Polri benarkan penangkapan jaringan teroris di Palangka Raya

Baca juga: Polisi amankan sejumlah terduga teroris di Palangka Raya


Terlebih saat ini masih dalam suasana Lebaran, biasanya pada arus balik banyak warga pendatang baru dari luar Kalteng yang akan datang dan mengadu nasibnya. Mulai dari mencari pekerjaan, hingga membuka usaha sendiri.

Tingginya animo warga pendatang yang ingin ke Kalteng, harus menjadi perhatian dari semua pihak, khususnya masing-masing pemerintah kabupaten dan kota serta instansi terkait di wilayah setempat.

"Galakkan pengawasan kepada masyarakat dan kondisi di lingkungan sekitar, terlebih pada saat arus balik Lebaran. Sehingga dapat dicegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dengan memanfaatkan momen itu," ungkap Agus.

Ia menjelaskan, terorisme dan radikalisme merupakan dua hal yang harus diwaspadai dan diantisipasi, sebab membahayakan persatuan dan kesatuan, termasuk keamanan dan ketertiban.

Selain itu agar efektif dan efisiennya pengamanan lingkungan, seharusnya dilakukan dari tingkat yang paling bawah. Yakni dengan mengaktifkan kembali kegiatan jaga malam oleh warga di setiap lingkungan serta memaksimalkan peran ataupun fungsi dari ketua rukun tetangga.

Baca juga: Polda Kalteng intensifkan pemeriksaan terduga teroris