Tampilkan perahu burung Tingang, mobil hias Kalteng tuai banyak pujian

id Pemprov kalteng, pemerintah provinsi kalimantan tengah, stq nasional, pawai taaruf, mobil hias, burung tingang, pontianak, kalbar, kalimantan barat

Tampilkan perahu burung Tingang, mobil hias Kalteng tuai banyak pujian

Mobil hias pawai taaruf asal Kalteng pada STQ ke-XXV tingkat nasional di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, (29/6/2019). (Foto Istimewa)

Pontianak (ANTARA) - Pada pawai taaruf Seleksi Tilawatil Quran (STQ) ke-XXV tingkat nasional di Pontianak, Kalimantan Barat, keikutsertaan mobil hias Kafilah Kalimantan Tengah menuai banyak pujian dari berbagai pihak.

Khususnya dari warga yang menyaksikan pawai di sekitar kawasan Kantor Gubernur Kalbar pada Sabtu, (29/6). Sebab burung Tingang merupakan satwa langka yang terdapat di hutan Kalimantan dan erat hubungannya dengan suku Dayak sejak dulu.

"Mobil hias asal Kalteng sangat menarik, karena menampilkan perahu burung Tingang yang dikolaborasikan dengan berbagai unsur lainnya sehingga tampak menyatu," kata salah seorang warga bernama Rusman Hudaya.

Selain tampilan perahu burung Tingang, keberadaan masjid berbalut rotan yang berada pada bagian tengah hingga belakang mobil, juga menjadi daya tarik tersendiri. Karena dibuat dari sumber daya alam lokal yang banyak terdapat di Kalteng.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalteng Nuryakin menjelaskan, mobil hias asal Kalteng sengaja menampilkan perahu burung Tingang dengan berbagai unsur dan ornamen yang bercirikan khas daerah.

"Dari tampilan mobil hias ini kami ingin menyampaikan pesan kepada semua pihak, tentang upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memelihara jalinan silaturahmi antar sesama," terangnya.

Kolaborasi yang ada pada mobil hias itu, terdiri dari burung Tingang, Al Quran, masjid yang terbuat dari rotan, peta Indonesia hingga sejumlah warna yang memiliki makna tertentu.

Nuryakin menyebut, burung Tingang menjadi ciri utama karena merupakan simbol Pemprov Kalteng yang kokoh, kuat, bijaksana, berwibawa, bertuah, mulia dan berkah.

Hingga diharapkan mampu membawa masyarakat dalam kehidupan yang sejahtera, adil dan makmur serta hidup dalam keharmonisan Huma Betang.

"Kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian STQ nasional. Nanti sore dilanjutkan pembukaan pameran STQ dan pada malam harinya pembukaan STQ di arena utama," ungkap Nuryakin.