Kebakaran lahan mulai melanda Kotim

id Kebakaran lahan mulai melanda Kotim,Sampit,Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan,Damkar ,Kotawaringin Timur,Kotim,Rihel

Kebakaran lahan mulai melanda Kotim

Petugas memadamkan kebakaran lahan di Jalan Walter Hugo Kelurahan Baamang Barat, Sabtu (29/6/2019). (Foto Istimewa)

Sampit (ANTARA) - Kebakaran lahan mulai kembali melanda Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, seiring berkurangnya curah hujan dalam sepekan terakhir sehingga membuat lahan kering mudah terbakar.

"Hari ini kami memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di tanah yang luasnya sekitar 50x100 meter dengan luas terbakar bawah (dalam tanah) sekitar 20x10 meter," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Sabtu.

Kebakaran itu terjadi di Jalan Walter Hugo Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang. Lokasi lahan kosong yang terbakar itu masih lingkup kawasan dalam Kota Sampit.

Satu regu pemadam kebakaran beranggotakan delapan personel langsung diterjunkan ke lokasi kebakaran setelah ada laporan masyarakat. Meski yang terbakar merupakan lahan kosong berupa ilalang, namun kejadian ini disikapi dengan cepat agar kebakaran tidak sampai meluas.

Petugas Pemadam Kebakaran bersama Manggala Agni harus berjibaku memadamkan api di tengah cuaca terik. Tebalnya asap kebakaran sempat menjadi kendala upaya petugas namun kemudian itu bisa diatasi dengan penguasaan teknik pemadaman oleh personel pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lapangan.

Kejadian ini membuat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi meningkatnya kebakaran lahan karena intensitas hujan mulai berkurang.

Kotawaringin Timur termasuk daerah yang sangat rawan kebakaran lahan karena luasnya sebaran gambut tebal. Tahun 2015 lalu kebakaran lahan dan kabut asap sangat parah melanda kabupaten ini sehingga mengganggu aktivitas masyarakat, perekonomian, transportasi, pendidikan dan kesehatan.

Kebakaran lahan gambut sangat sulit dipadamkan karena membakar hingga ke dalam tanah meski di permukaan terlihat padam. Pemadaman harus dilakukan berulang-ulang agar api benar-benar padam.

"Lokasi kebakaran yang kami padamkan hari ini, sebelumnya juga pernah terbakar. Kebakaran lahan gambut memang sulit dipadamkan. Sampai pukul 14.30 WIB ini kami masih melakukan pendinginan untuk memastikan agar api di dalam tanah benar-benar padam," kata Rihel.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mengambil langkah dini pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, sebelum potensi kebakaran hutan dan lahan meningkat.

Sekretaris Daerah yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor telah mengundang seluruh instansi terkait untuk mengikuti rapat koordinasi penetapan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.

Rapat yang akan dilaksanakan Selasa (2/7) itu rencananya juga sekaligus membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Kotawaringin Timur.