Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo mengatakan melalui upaya optimalisasi lahan rawa, yang digagas pemerintah pusat dapat semakin meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kalimantan Tengah mendapat alokasi kegiatan berupa Upsus Optimasi Lahan Rawa pada 2024 seluas 81.088 hektare," kata Edy di Palangka Raya, Sabtu.
Selain itu Kalimantan Tengah juga mendapat alokasi kegiatan pendukung lainnya, yakni perluasan area tanam melalui pompanisasi seluas 22.060 hektare, serta Program Tumpang Sisip (Tusip) antara sawit dengan padi gogo seluas 16.562 hektare.
Pihaknya mengapresiasi Kementerian Pertanian yang berupaya menjadikan Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan nasional melalui Program Upaya Khusus (Upsus) Optimasi Lahan Pompanisasi.
Edy menjelaskan upaya mewujudkan kedaulatan pangan khususnya mengantisipasi ancaman krisis pangan ke depan, menjadi salah satu agenda strategis Presiden Joko Widodo.
Kedaulatan pangan adalah wujud kemampuan bangsa dalam mencukupi kebutuhan pangan dan produksi dalam negeri, mengatur kebijakan pangan secara mandiri, maupun melindungi dan menyejahterakan petani.
Kedaulatan pangan perlu dimulai dari swasembada pangan dan secara bertahap diikuti peningkatan nilai tambah usaha pertanian, di antaranya melalui peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas sawah.
"Apa yang kita laksanakan hari ini semoga bisa memberi daya dorong dan akselerasi terhadap percepatan upaya optimasi lahan dan pompanisasi di Kalimantan Tengah," harapnya.
Sebelumnya, Direktur Jendral (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Andi Nur Alam Syah mengatakan pemerintah mengalokasikan 81 ribu hektare lahan rawa di Kalimantan Tengah untuk dioptimasi sebagai langkah dalam meningkatkan produktivitas padi.
Baca juga: Pemprov Kalteng tentukan waktu pemberian THR ASN, berikut penjelasannya
Baca juga: Pemprov Kalteng tentukan waktu pemberian THR ASN, berikut penjelasannya
“Kita sudah mulai konstruksi dari 81 ribu hektare yang telah disepakati dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, mudah-mudahan dalam tiga bulan ke depan konstruksi sudah bisa diselesaikan dengan baik,” kata Andi.
Andi mengakui berbagai hambatan dalam pelaksanaan program ini pasti ditemui, namun dengan koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan berbagai pihak terkait semua bisa berjalan. Dirinya secara langsung juga telah ditunjuk menjadi penanggungjawab optimasi lahan di Kalimantan Tengah.
Menurutnya, melalui program optimasi ini tentu menjadi prestasi bagi Kalimantan Tengah, karena dari 400 ribu hektare lahan yang dioptimasi di seluruh Indonesia, 81 ribu hektare di antaranya berada di provinsi ini dan menjadi yang pertama.
Fokus optimasi ini dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas dengan target 72 ribu, dan dilanjutkan ke kabupaten lain dengan luasan yang lebih kecil.
Baca juga: Pemudik Lebaran 2024 di Kalteng diprediksi meningkat 17,41 persen
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 1.000 sak beras kepada mahasiswa di Kobar
Baca juga: Pemkab Kobar salurkan bantuan subsidi beras dari Pemprov Kalteng
Baca juga: Pemprov Kalteng berhasil turunkan prevalensi stunting sebesar 3,4 persen
Fokus optimasi ini dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas dengan target 72 ribu, dan dilanjutkan ke kabupaten lain dengan luasan yang lebih kecil.
Baca juga: Pemudik Lebaran 2024 di Kalteng diprediksi meningkat 17,41 persen
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 1.000 sak beras kepada mahasiswa di Kobar
Baca juga: Pemkab Kobar salurkan bantuan subsidi beras dari Pemprov Kalteng
Baca juga: Pemprov Kalteng berhasil turunkan prevalensi stunting sebesar 3,4 persen