DKPP Seruyan sosialisasikan pengendalian penyakit pisang kepok

id Pemkab seruyan, pemerintah kabupaten seruyan, kuala pembuang, dinas ketahanan pangan dan pertanian, sugian noor, pisang kepok, hama penyakit, virus fu

DKPP Seruyan sosialisasikan pengendalian penyakit pisang kepok

Kepala DKPP Seruyan Sugian Noor (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mensosialisasikan pengendalian penyakit pisang bagi petani yang lahannya terserang virus fusarium.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terkait pengendalian penyakit pisang dan cara mengatasinya," kata Kepala DKPP Seruyan Sugian Noor di Kuala Pembuang, Jumat.

Selama dua tahun terakhir ini, tidak ada aktivitas penanaman pisang kepok di Desa Bangun Harja yang merupakan sentra pengembangan buah tersebut. Sebab lahan yang digunakan terserang virus fusarium atau penyakit pisang berjenis layu.

Untuk itu, sosialisasi pengendalian penyakit itu akan dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga penanganannya bisa benar-benar dilakukan oleh masyarakat ataupun mereka yang memiliki lahan perkebunan pisang kepok tersebut.

"Sudah kami sampaikan kepada mereka, cara menanggulangi serangan penyakit dan langkah antisipasi kedepannya. Yakni dengan cara memperbanyak bakteri antagonis atau cara membuat obat jika lahannya kembali diserang penyakit," jelasnya.

Baca juga: DPRD dukung pengembangan pisang kepok di Seruyan

Diharapakan para petani pisang dapat menerima semua ilmu yang telah diberikan dan mampu menerapkannya di lapangan. Hingga nantinya, pisang kepok yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Seruyan dapat berkembang kembali dan mendorong peningkatan perekonomian di daerah.

Tentunya dengan pengembangan kembali pisang kepok di Seruyan, akan memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, akan ada peluang bertambahnya lapangan kerja baru.

Sebab sebelum lahan yang digunakan untuk pisang kepok itu diserang oleh virus tersebut, hasilnya sangatlah melimpah dan biasanya dipasarkan ke berbagai tempat, mulai dari dalam daerah maupun luar daerah, seperti Kabupaten Kotawaringin Timur hingga Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Makanya kami minta masyarakat bersungguh-sungguh mengikuti sosialisasi pengendalian penyakit itu, guna menghidupkan kembali lahan yang terserang virus," ungkap Sugian Noor.