Satu JCH Barito Selatan meninggal dunia sebelum berangkat

Buntok (ANTARA) - Satu orang Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah meninggal dunia sebelum diberangkatkan ke tanah suci Mekkah.

“JCH itu, bernama Tarji bin Taberi, meninggal dunia pada 17 Mei 2019 lalu,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Barito Selatan Abdul Majid Rahimi di Buntok, Kamis.

Ia mengatakan, sesuai peraturan yang berlaku, maka meninggalnya JCH tersebut tidak bisa digantikan oleh siapa pun. Sehingga pada akhirnya JCH yang diberangkatkan dari Barito Selatan hanya berjumlah 162 orang.

Adapun jumlah awal JCH Barito Selatan, yakni sebanuak 166 orang. Namun jumlahnya berkurang, karena selain JCH meninggal, ada dua orang pindah pemberangkatannya melalui Palangka Raya dan satu orang pindah pemberangkatannya melalui Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

“Karena satu orang meninggal dan tiga orang pindah tempat pemberangkatannya, maka jumlah JCH yang kita berangkatkan hanya sebanyak 162 orang,” jelas dia.

Untuk keberangkatan JCH Barsel masuk dalam gelombang kedua, kloter 18 atau kloter terakhir tergabung bersama dengan JCH asal Barito Utara, Sukamara dan Palangka Raya. 

Sementara itu, Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri berpesan kepada 162 JCH, untuk bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik, serta menjaga dan memelihara nama daerah di mata dunia.

“Kami mengucapkan selamat jalan bagi 162 JCH, semoga ini menjadi berkah untuk Barito Selatan,” katanya.

Ia berharap, semoga para jemaah bisa melaksanakan semua rukun dan sunnah haji dengan sungguh-sungguh, serta kembali pulang ke tanah air dengan selamat dan meraih haji yang mabrur.

Pihaknya pun, lanjut dia, mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk turut mendoakan agar para jemaah sehat dan kuat menjalankan ibadah tersebut.

"Saat berada di tanah suci, para JCH juga kami minta mendoakan, agar Barito Selatan lebih makmur, berkah dan mandiri," ungkapnya.