Sebuah rumah di Sampit terbakar saat ditinggal ke pasar

id Sebuah rumah di Sampit terbakar saat ditinggal ke pasar,Kebakaran,Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur,Pemadam kebakaran

Sebuah rumah di Sampit terbakar saat ditinggal ke pasar

Petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api di puing-puing rumah milik Karniyadi yang hangus, Sabtu (3/8/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Saya baru tahu ketika ada tetangga yang menelepon mengabari rumah kami terbakar. Ini musibah bagi keluarga kami

Sampit (ANTARA) - Kebakaran kembali terjadi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, kini menghanguskan sebuah rumah di Jalan Christopel Mihing Gang Delima Kuning Darat saat penghuni rumah sedang ke pasar.

"Saya melihat asap mengepul dari bagian belakang rumah itu, lalu saya berteriak. Tetangga kemudian keluar dan berusaha memadamkan api," kata Yohana, warga setempat, Sabtu.

Menurut Yohana, asap mengepul terlihat sekitar pukul 08.00 WIB. Beberapa saat kemudian api dengan cepat membesar karena rumah yang diketahui milik pasangan Karniyadi dan Nursyikin itu terbuat dari kayu.

Warga berusaha memadamkan api, namun api sangat cepat membesar sehingga tidak bisa dikendalikan. Warga juga tidak berani mendekat karena khawatir ada ledakan tabung gas dari dalam rumah serta aliran listrik tegangan tinggi.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur yang mendapat laporan kejadian itu, langsung menurunkan dua mobil pemadam kebakaran. Petugas berupaya memblokir api agar tidak menjalar ke rumah warga di samping dan belakang karena hanya berjarak sekitar satu meter.

Sekitar setengah jam, api berhasil dikendalikan. Petugas kemudian melakukan pendinginan untuk memastikan sisa api di puing-puing rumah benar-benar padam.

Sementara itu, Karniyadi dan Nursyikin tampak syok melihat rumahnya hangus terbakar. Nursyikin bahkan terus menangis melihat tempat tinggal mereka kini menjadi puing.

Karniyadi dibantu sang istri bekerja sebagai pedagang pasar malam atau pasar dadakan. Saat kejadian, pasangan ini bersama anak mereka sedang berada di Pasar Keramat hendak membeli ikan dan barang lainnya yang akan dijual lagi nantinya. Dia juga hendak memesan barang titipan rekannya sesama pedagang di pasar dadakan.

Dia berangkat ke pasar sekitar pukul 05.30 WIB. Dia memastikan kompor sudah dimatikan karena kebetulan gas baru saja habis. Dia curiga kebakaran itu dipicu korsleting listrik.

"Saya baru tahu ketika ada tetangga yang menelepon mengabari rumah kami terbakar. Ini musibah bagi keluarga kami," kata Karniyadi yang terlihat berupaya tetap tabah.

Selain rumah dan perabotan yang diperkirakan bernilai lebih dari Rp100 juta, Karniyadi menyebut kebakaran itu juga menghanguskan lebih dari Rp15 juta uang titipan rekannya sesama pedagang yang rencananya akan digunakan membayar pesanan pembelian ikan dan barang dagangan lainnya.

Sementara itu, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran ini. Selain pemilik rumah selaku korban kebakaran, polisi juga akan meminta keterangan sejumlah saksi.

Ini merupakan kebakaran ketiga yang terjadi di Sampit dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, kebakaran terjadi pada Rabu (31/7) dini hari di Jalan M Yosef Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Sehari sebelumnya, kebakaran juga menghanguskan sebuah rumah milik Dasmad (60) Gang Meranti Jalan S Parman Sampit.