Kuala Kapuas (ANTARA) - Kepolisian Resor Kapuas Kalimantan Tengah sudah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab terjadinya keracunan puluhan warga Kecamatan Dadahup yang diduga akibat usai menyatap makanan di resepsi perkawinan salah satu warga setempat.
“Kami sudah melakukan penyelidikan dan sudah melakukan oleh TKP juga, serta sudah mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium,” kata Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro saat melihat kondisi korban keracunan di RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, Minggu (18/8) malam.
Dari hasil laporan sementara yang diterima, kata Tejo Yuantoro, jumlah korban yang ada di Puskesmas Dadahup saat ini berjumlah 23 orang dan di rumah sakit Kapuas sebanyak 22 orang.
Baca juga: Terkait kasus keracunan massal di Kapuas, Dinkes Kalteng turunkan Tim Surveillance
“Kalau untuk jumlah warga yang hadir pada acara perkawinan, kami masih melakukan koordinasi dengan pihak yang mengadakan resepsi karena itu kan undangan,”katanya.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) ini. Dia berharap dalam waktu dekat sudah ada hasil pengungkapan masalah ini.
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat juga datang memantau kondisi korban keracunan yang dirawat di rumah sakit Kapuas. Dia mengimbau masyarakat yang ingin menggelar acara hajatan untuk lebih memperhatikan makanan yang akan disajikan dalam acara tersebut, terutama bumbu masakan.
“Harapan saya, warga kita agar untuk memerhatikan terutama bumbu-bumbu makanan supaya tidak terjadi lagi seperti ini (keracunan),” kata Ben Brahim.
Orang nomor satu di Kabupaten Kapuas ini juga meminta kepada warga, jika ada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti keracunan massal yang terjadi di Kecamatan Dadahup saat ini, untuk segera menghubungi Dinas Kesehatan setempat.
Baca juga: Puluhan warga Kapuas keracunan usai hadiri pesta perkawinan
“Kalau seperti inikan bagus, karena belum begitu parah sudah cepat ditangani,” katanya.
Terkait keracunan makanan yang sering terjadi berulang-ulang di kabupaten yang dipimpinnya, Ben Brahim mengatakan, pemerintah daerah sudah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk melalui camat hingga sampai dengan kepala desa setempat agar masyarakat selalu berhati-hati dengan bumbu makanan yang disajikan.
“Artinya, sebaiknya bumbu yang dibikin sendiri dari bahan yang memang baru. Ini yang kami harapkan agar jangan sampai terjadi seperti ini lagi terjadi,” katanya.
Ben Brahim berharap korban keracunan ini, baik yang dirawat di RSUD Kapuas maupun yang berada di Puskesmas Dadahup, paling lambat Senin sore, semuanya sudah membaik dan bisa pulang.
“Kondisi semua mulai membaik, berkat kesigapan tenaga medis kita menangani ini dengan cepat,” demikian Ben Brahim S Bahat.
Baca juga: Bupati, dandim, kapolsek dan warga diduga keracunan makanan usai berbuka puasa di Kapuas
Baca juga: Korban keracunan massal di Kapuas bertambah jadi ratusan orang
Berita Terkait
DPRD Barito Selatan bentuk Pansus LKPJ 2023
Rabu, 1 Mei 2024 8:14 Wib
Pemkab Kapuas bentuk satgas penanganan masalah perempuan dan anak
Kamis, 28 Maret 2024 21:50 Wib
Pemkab Kotim segera bentuk Desa Bersinar di setiap kecamatan
Sabtu, 23 Maret 2024 6:04 Wib
Permudah implementasi Siskeudes Online, Pemkab Kapuas bentuk tim dari empat OPD
Kamis, 21 Maret 2024 7:11 Wib
DPRD Kalteng komit tuntaskan pembahasan Raperda perubahan bentuk hukum tiga Perusda
Rabu, 6 Maret 2024 17:31 Wib
Petani di Kobar disarankan bentuk APH
Jumat, 1 Maret 2024 17:17 Wib
BNNP bentuk unit IBM di Kotim tanggulangi narkotika
Kamis, 29 Februari 2024 21:59 Wib
Bentuk tim hukum usut kecurangan Pemilu 2024, TPN Ganjar-Mahfud tunjuk dua advokat senior
Senin, 19 Februari 2024 16:24 Wib