Korban keracunan massal di Kapuas bertambah jadi ratusan orang

id Korban keracunan massal di Kapuas bertambah jadi ratusan orang,keracunan massal,kapuas,kuala kapuas

Korban keracunan massal di Kapuas bertambah jadi ratusan orang

Sejumlah korban keracunan massal yang terjadi di Desa Marahan Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas, kini masih dalam perawatan medis di RSUD dr Soemarno Sostroatmojo Kuala Kapuas, Jumat (24/5/2019). (Foto Antara Kalteng/All Ikhwan)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Korban yang diduga keracunan massal usai buka puasa bersama di Desa Marahan Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah, kini bertambah menjadi 153 orang, dan 

"Berdasarkan data yang masuk dari RSUD dr Soemarni Sostroatmojo Kuala Kapuas, total pasien KLB (Kejadian Luar Biasa) ada sebanyak 153 pasien, anak-anak 48 orang dan dewasa 105 orang, yang terdiri dari laki-laki 71 orang dan perempuan  82 orang," ucap Dirut RSUD dr Soemarno Sostroatmojo Kuala Kapuas Agus Waluyo, Jumat (24/5) malam.

Dari total jumlah itu, kata Agus, selain warga, yang mendapatkan rawat inap saat ini yakni Dandim 1011/ Klk Letkol Kavaleri Bambang Kristianto Bawono, Kapolsek Pulau Petak Iptu Daswin dan salah satu anggotanya.

Baca juga: Bupati, dandim, kapolsek dan warga diduga keracunan makanan usai berbuka puasa di Kapuas

Dari semua korban yang mendapat perawatan di rumah sakit, lanjutnya, ada sekitar belasan orang yang sudah dipulangkan yang berangsur-angsur pulih. "Dan ada juga, setelah pulang kembali lagi," tandas Agus Waluyo.

Untuk dugaan keracunan massal ini sendiri, katanya, diduga akibat makanan yang dikonsumsi mengandung bakteri yang mengakibatkan korban mengalami seperti muntah-muntah, pusing dan buang air besar (BAB). 

"Namun untuk memastikan itu semua, harus dilakukan uji lab terlebih dahulu makanan tersebut dan itu yang menangani nanti Dinas Kesehatan setempat," kata Agus.

Agus menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan penanganan ratusan korban keracunan massal tersebut. 

Pihaknya juga mengerahkan semua para dokter dan perawat yang biasa shiftnya malam atau siang semua turun untuk menangani semua korban ini,"demikian dr Agus Waluyo.