Empat karyawan keracunan makanan dirawat di RSUD Tamiang Layang
Taming Layang (ANTARA) - Sebanyak empat orang karyawan PT Sapta Indra Sejati (SIS) salah satu perusahaan mitra kerja PT Adaro Indonesia diduga keracunan makan dan harus dirawat di RSUD Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
Salah satu karyawan PT SIS, Saiful mengatakan dirinya merasakan pusing dan mual hingga muntah pada sore hari dirasakan setelah pulang bekerja dan beristirahat di Mess PT SIS di jalan hauling PT Adaro Km 35, katanya saat berada di RSUD Tamiang Layang, Jumat (30/8) malam.
"Saya bersama beberapa karyawan melaporkan pusing, mual dan muntah-muntah dan kemudian langsung diantar ke RSUD Tamiang Layang pada Jumat sekitar pukul 18.00 WIB," tambah dia.
Menurut Saiful, dia diantar ke rumah sakit bersama tiga orang rekan sekerja yang tinggal di mess. Sedangkan dua karyawan lainnya berdomisili di Kabupaten Barito Timur.
Setelah masuk rumah sakit, dia mengaku mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan dokter. Dia bersama rekannya langsung observasi dan setelah mendapatkan pelayanan observasi selama beberapa jam, kondisi sudah mulai membaik.
"Setelah infusnya selesai habis, kami dipersilakan pulang dengan status rawat jalan dan mengkonsumsi sampai habis beberapa obat yang diberi dokter," kata Saipul.
Dia menambahkan, makanan yang dimakannya pada saat itu yakni makanan yang disediakan pihak perusahaan melalui mitra kerja perusahaan berupa nasi disertai ayam goreng dan kuah sop
Karyawan lainnya juga mengalami keracunan dan mendapatkan pelayanan medis di Rumah Sakit Pertamina dan rumah sakit pemerintah Tabalong di Tanjung serta rumah sakit di Balangan, Kalimantan Selatan.
Deputy Project Manager Pernyataan PT SIS A Rizaq Fuadi melalui pesan WhatsApp menyebutkan telah terjadi indikasi keracunan makanan di area kerja PT SIS, di Tanjung, Kalsel yang diduga dipasok oleh salah satu vendor atau mitra katering.
"Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian ini. Para korban telah diberikan perawatan di klinik SIS dan dirujuk ke beberapa rumah sakit terdekat," kata Rizaq.
Kondisi sebagian pasien saat ini sudah membaik sehingga diperbolehkan pulang dan sebagian pasien mendapat perawatan inap untuk observasi lebih lanjut.
"Kami terus bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam melakukan investigasi atas penyebab terjadinya keracunan makanan ini dan akan mengambil tindakan yang diperlukan agar kedepan kejadian ini tidak terulang kembali," demikian Rizaq.
Salah satu karyawan PT SIS, Saiful mengatakan dirinya merasakan pusing dan mual hingga muntah pada sore hari dirasakan setelah pulang bekerja dan beristirahat di Mess PT SIS di jalan hauling PT Adaro Km 35, katanya saat berada di RSUD Tamiang Layang, Jumat (30/8) malam.
"Saya bersama beberapa karyawan melaporkan pusing, mual dan muntah-muntah dan kemudian langsung diantar ke RSUD Tamiang Layang pada Jumat sekitar pukul 18.00 WIB," tambah dia.
Menurut Saiful, dia diantar ke rumah sakit bersama tiga orang rekan sekerja yang tinggal di mess. Sedangkan dua karyawan lainnya berdomisili di Kabupaten Barito Timur.
Setelah masuk rumah sakit, dia mengaku mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan dokter. Dia bersama rekannya langsung observasi dan setelah mendapatkan pelayanan observasi selama beberapa jam, kondisi sudah mulai membaik.
"Setelah infusnya selesai habis, kami dipersilakan pulang dengan status rawat jalan dan mengkonsumsi sampai habis beberapa obat yang diberi dokter," kata Saipul.
Dia menambahkan, makanan yang dimakannya pada saat itu yakni makanan yang disediakan pihak perusahaan melalui mitra kerja perusahaan berupa nasi disertai ayam goreng dan kuah sop
Karyawan lainnya juga mengalami keracunan dan mendapatkan pelayanan medis di Rumah Sakit Pertamina dan rumah sakit pemerintah Tabalong di Tanjung serta rumah sakit di Balangan, Kalimantan Selatan.
Deputy Project Manager Pernyataan PT SIS A Rizaq Fuadi melalui pesan WhatsApp menyebutkan telah terjadi indikasi keracunan makanan di area kerja PT SIS, di Tanjung, Kalsel yang diduga dipasok oleh salah satu vendor atau mitra katering.
"Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian ini. Para korban telah diberikan perawatan di klinik SIS dan dirujuk ke beberapa rumah sakit terdekat," kata Rizaq.
Kondisi sebagian pasien saat ini sudah membaik sehingga diperbolehkan pulang dan sebagian pasien mendapat perawatan inap untuk observasi lebih lanjut.
"Kami terus bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam melakukan investigasi atas penyebab terjadinya keracunan makanan ini dan akan mengambil tindakan yang diperlukan agar kedepan kejadian ini tidak terulang kembali," demikian Rizaq.