"Alhamdulillah, malam ini kami menerima penghargaan Nugra Jasadharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional RI, ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa," kata Kepala Biro Antara Kalteng Rachmat Hidayat di Jakarta, Kamis.
LKBN Antara Biro Kalteng menerima penghargaan untuk kategori media massa dan merupakan satu-satunya penerima pada kategori tersebut. Diberikannya penghargaan itu, sebab selama ini Antara dinilai telah berjasa mendukung berbagai kegiatan dari perpustakaan.
Perpustakaan Nasional RI menilai, Antara telah berdedikasi dan memberi dukungan besar terhadap kemajuan dan pengembangan perpustakaan, serta pembudayaan gemar membaca secara terus-menerus, baik di Kalteng secara khusus maupun Indonesia pada umumnya.
"Tujuan utama kami secara rutin membantu perpustakaan dalam program dan kegiatan yang mereka miliki, yaitu agar peningkatan budaya gemar membaca benar-benar bisa diwujudkan," jelasnya usai menerima penghargaan itu.
Lebih lanjut Rachmat menilai, menurutnya peran media massa pada saat ini sangatlah penting agar setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan, baik di tingkat nasional hingga daerah bisa berjalan sukses.
Yaitu untuk membantu menyebarluaskan informasi berupa tujuan yang hendak dicapai maupun berbagai dampak positif yang akan diterima nantinya. Sebab tanpa adanya penyebaran informasi yang masif dan tepat, belum tentu program dan kegiatan positif bisa berjalan sukses serta didukung oleh masyarakat.
"Kami ingin memaksimalkan peran dan fungsi Antara, agar seluruh lapisan masyarakat dan pihak terkait lainnya, khususnya di Kalteng menyadari, pentingnya perpustakaan dalam jalannya pembangunan," tegasnya.
Selain Antara, sejumlah pihak juga berhasil menerima penghargaan serupa dengan kategori berbeda pada tahun 2019 ini. Mulai dari kategori pejabat publik, tokoh masyarakat, masyarakat, jurnalis hingga 'lifetime achievement'.
Pada malam penganugerahan itu, hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Syafruddin, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab dan berbagai pihak terkait lainnya dari seluruh Indonesia.
