Surabaya (ANTARA) - Ketua umum Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Rhoma Irama menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya penyanyi dangdut senior Ida Laila pada Kamis sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
"Innalillahiwainnailaihirojiun. Dunia musik Indonesia kehilangan sosok penyanyi dangdut legendaris yang karyanya terus dikenang. Ketua Umum PAMMI Rhoma Irama menyampaikan duka cita dan beliau kehilangan rekan yang hebat," ujar Anggota Dewan Pembina PAMMI Surya Aka Syahnagra ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis siang.
Ida Laila yang juga termasuk anggota PAMMI tutup usia di usia 76 tahun dan dikabarkan menderita sakit sejak beberapa tahun terakhir.
Ida Laila yang juga seorang pendakwah tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Soedono Madiun dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Rangkah, Surabaya.
Surya Aka mengenang figur Ida Laila sebagai penyanyi dangdut di Indonesia nyaris tak ada yang mampu menggantikannya, bahkan karakter suaranya sangat khas saat membawakan lagu-lagu melayu.
"Ida Laila seolah tak tergantikan. Ada satu penyanyi dangdut yang karakter suaranya hampir sama, yaitu Ikke Nurjanah. Karena itu dia selalu menyebut muridnya Ida Laila," ucapnya.
Surya Aka yang juga ketua umum Fans of Rhoma and Soneta (Forsa) menyampaikan bahwa Ida Laila dan Rhoma Irama merupakan rekan seprofesi satu angkatan sekitar tahun 1960-an.
"Bedanya, Rhoma berkarya di Jakarta, sedangkan Ida Laila di Surabaya," kata pria yang juga musisi dan akademisi tersebut.
Selama kariernya, Ida Laila dikenal sebagai penyanyi dangdut papan atas yang lagu-lagunya populer hingga saat ini, seperti "Siksa Kubur", "Keagungan Tuhan", "Khayalan Masa Lalu", "Sepiring Berdua", "Bunga Dahlia" dan beberapa judul lagu lainnya.