Sampit (ANTARA) - Pengelola pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diminta membantu penanggulangan stunting atau gagal tumbuh pada anak dengan cara mensosialisasikan pentingnya pemenuhan gizi anak.
"Pengelola lembaga PAUD diminta membantu sosialisasi agar masyarakat mengetahui tentang pentingnya pola pengasuhan 1000 hari pertama. PKK kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa juga kami minta membantu," kata Wakil Bupati Kotawaringin Timur HM Taufiq Mukri saat sosialisasi pendidikan keluarga pada 1.000 hari pertama kehidupan, Kamis.
Stunting adalah gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis. Stunting dalam jangka panjang menyebabkan penurunan produktivitas, menghambat pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya.
Indonesia menduduki peringkat keempat terbesar di dunia dalam angka penderita stunting. Sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting.
Kotawaringin Timur termasuk satu dari 160 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi prioritas penanganan stunting tahun ini. Pemerintah pusat menetapkan sepuluh desa di kabupaten ini yang dijadikan lokus penanggulangan stunting.
Sepuluh desa tersebut adalah tiga desa di Kecamatan Bukit Santuai terdiri Desa Tumbang Saluang, Tumbang Rawan dan Tumbang Kaminting, dua desa di Kecamatan Teluk Sampit meliputi Desa Ujung Pandaran dan Lempuyang.
Selain itu Desa Rantau Suang Kecamatan Telaga Antang, Desa Babaung Kecamatan Pulau Hanaut, Desa Bukit Harapan Kecamatan Parenggean, Desa Bawan Kecamatan Mentaya Hulu dan Desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Baca juga: Lomba masakan serba ikan dukung penanggulangan stunting
Baca juga: Penanganan stunting harus dilakukan bersama, kata legislator Kotim
Menurut Taufiq, pendidikan keluarga atau orangtua tentang pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan anak perlu disosialisasikan karena sangat penting bagi pertumbuhan anak. Perlu pengasuhan yang tepat untuk mencegah anak menderita stunting.
"Sangat disayangkan karena informasi pengasuhan 1.000 hari pertama belum tersosialisasi dengan benar sehingga masih banyak orangtua belum mengetahui pengasuhan yang benar untuk mencegah stunting," ujar Taufiq.
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi mengatakan, pihaknya terus berupaya membantu penanggulangan stunting. Segenap pelaku pendidikan diminta membantu sosialisasi tentang pencegahan stunting.
"Pengelola PAUD kami minta turut mensosialisasikan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak. Harapannya, masyarakat akan sadar sehingga memperhatikan secara serius asupan makanan bergizi untuk anak-anak mereka," demikian Suparmadi.
Baca juga: Kemenkominfo bantu penanggulangan stunting di Kotim