Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Jimmy Carter membenarkan dirinya ada bertemu dan membahas rencana penutupan sementara arus sungai di bawah Jembatan Kalahien, Kabupaten Barito Selatan dengan Wakil Gubernur Habib Ismail Bin Yahya.
Pertemuan itu mencari solusi terbaik agar rencana penutupan itu dipertimbangkan kembali dan perbaikan fender Jembatan Kalahien tetap berjalan, kata Jimmy saat dihubungi di Palangka Raya, Senin.
"Kalau rencana penutupan itu direalisasikan, dampaknya akan merugikan daerah dan sejumlah perusahaan yang ada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito," ucapnya.
Dikatakan, arus lalu lintas Sungai Barito di bawah Jembatan Kalahien sangat penting bagi sejumlah perusahaan tambang maupun kehutanan, ketika akan mengangkut hasil produksinya menggunakan tongkang.
Dia mengatakan beberapa bulan terakhir ini Provinsi Kalteng mengalami musim kemarau, sehingga debit air Sungai Barito kurang mampu dilalui tongkang yang ditarik menggunakan tugboat.
Baca juga: Wagub desak perusahaan segera memperbaiki fender jembatan Kalahien
"Sekarang ini Kalteng sudah mulai memasuki musim hujan, dan debit air di Sungai Barito mulai naik. Ini kesempatan bagi sejumlah perusahaan mengangkut hasil produksinya," kata Jimmy.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu pun mengaku menyarankan pemprov menyediakan kapal asis atau pemandu tongkang di bawah jembatan Kalahien.
Dia meyakini dengan cara seperti itu, kebijakan menutup bawah jembatan Kalahien tidak perlu dilakukan dan perbaikan fender tetap dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada gangguan.
"Kami bersyukur mendapatkan respon yang positif dari Wagub, dan rencananya akan kembali dikoordinasikan dengan Gubernur maupun SOPD terkait, agar permasalahan tersebut ada solusinya," demikian Jimmy.
Baca juga: Perbaikan fender Jembatan Kalahien segera dilakukan
Baca juga: Larangan tongkang melintas di bawah Jembatan Kalahien menuai protes