Penerimaan CPNS Pemkab Barito Timur dijatah 150 formasi

id Penerimaan CPNS Pemkab Barito Timur dijatah 150 formasi,Penerimaan CPNS,Bartim,Tes CPNS

Penerimaan CPNS Pemkab Barito Timur dijatah 150 formasi

Sekretaris Daerah Barito Timur Ir Eskop. ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah mendapatkan jatah pengadaan CPNS tahun 2019 sebanyak 150 orang yang terdiri dari beberapa formasi.

"Jumlahnya ada 150 CPNS yang diantaranya 132 CPNS untuk menempati posisi tenaga kesehatan dan guru, sedangkan sisanya sebanyak 18 CPNS untuk posisi teknis," kata Sekretaris Daerah Barito Timur Eskop di Tamiang Layang, Minggu.

Eskop membenarkan rencana perekrutan CPNS tersebut. Pendaftarannya akan dilaksanakan pada pertengahan Nopember 2019.

Menurutnya, 18 CPNS tersebut untuk menduduki posisi atau formasi teknis seperti perencanaan hingga teknik sipil yang tersebar di 10 kecamatan.
Saat ini Badan Kepegawaian dan Peningkatan Sumber Daya Manusia Barito Timur sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan terkait penerimaan CPNS tersebut.

"Untuk Nopember 2019 nanti yakni seleksi administrasi, sedangkan tes dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) akan dilaksanakan pada Februari 2020 nanti," jelas Eskop.

Menurutnya, pelaksanaan sistem CAT pada tahun-tahum sebelumnya akan menjadi pengalaman sehingga pada tes menggunakan sistem CAT akan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Eskop juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Barito Timur juga akan melaksanakan seleksi untuk tenaga honorer seperti PHL dan PHT yang memiliki pendidikan strata satu (S1) sebagai upaya optimalisasi kinerja.

Seleksi tenaga honorer S1 sebanyak 1.000 orang dari total jumlah tenaga honorer sebanyak 4.018 orang. Honorer yang terpilih dalam seleksi akan mendapatkan gajih sesuai UMR yakni Rp2,6 juta per bulan.

"Sebagai konsekuensi untuk penggajiannya maka Pemerintah Kabupaten Barito Timur menyediakan anggaran Rp1,1 miliar per bulan atau sekitar Rp13 miliar per tahunnya," katanya

Dana gaji tersebut, lanjut Eskop, saat ini sedang dalam penggodokan di tingkat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Dia optimistis langkah kebijakan yang  diambil dalam upaya optimalisasi kinerja bisa tercapai. Optimalisasi kinerja harus beriringan dengan disiplin kerja. Jika tidak disiplin, maka akan ada konsekuensinya.