Sejumlah polisi diturunkan antisipasi asumsi negatif masyarakat terkait penemuan patung kuda
Palangka Raya (ANTARA) - Kapolres Palangka Raya Kalimantan Tengah AKBP Timbul RK Siregar, meminta kepada masyarakat maupun penemu patung kuda yang ditemukan beberapa waktu lalu di Sungai Kahayan, untuk tidak menyalahgunakan sebagai kepentingan tertentu maupun pribadi.
"Menghindari akan hal itu, saya juga sudah menugaskan personel saya untuk melakukan pengecekan dan pengawasan, agar hal itu tidak terjadi di masyarakat," kata timbul di Palangka Raya, Rabu.
Tujuan dilakukannya pengawasan terhadap penemuan patung kuda itu, guna meminimalisir asumsi masyarakat maupun mempercayai bahwa benda tersebut memiliki aura gaib.
Baca juga: MUI Kalteng respon temuan patung kuda, keluarga penemu minta sumbangan
"Barang yang ditemukan nelayan itu benda biasa saja dan jangan dijadikan berhala maupun hal-hal lain, percaya kepada Tuhan saja jangan kepada benda seperti itu," tandas Timbul.
Timbul berharap, dengan adanya penemuan patung yang sempat viral di media sosial itu dalam beberapa hari ini jangan sampai menimbulkan pro dan kontra. Jangan sampai masyarakat mempercayai benda yang ditemukan itu, bisa membantu serta memberikan solusi masalah kehidupan kita sehari-hari.
"Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang sifatnya merugikan orang banyak, anggota kami akan terus mengantisipasi apabila mengarah ke negatif," bebernya.
Sementara itu berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa hari yang lalu rumah penemu patung kuda tersebut silih berganti di datangi oleh sejumlah masyarakat maupun instansi di daerah itu.
Bahkan saat awak media pun saat hendak memfoto patung tersebut, salah seorang keluarga penemu patung tersebut berkata meminta sumbangan suka rela. Kemudian mertua dari penemu patung itu juga tidak akan menyerahkan benda temuan itu kepada siapapun, karena itu sudah menjadi hak mereka untuk merawat patung tersebut.
Baca juga: Patung kuda ditemukan di Sungai Kahayan diyakini memiliki roh gaib
"Menghindari akan hal itu, saya juga sudah menugaskan personel saya untuk melakukan pengecekan dan pengawasan, agar hal itu tidak terjadi di masyarakat," kata timbul di Palangka Raya, Rabu.
Tujuan dilakukannya pengawasan terhadap penemuan patung kuda itu, guna meminimalisir asumsi masyarakat maupun mempercayai bahwa benda tersebut memiliki aura gaib.
Baca juga: MUI Kalteng respon temuan patung kuda, keluarga penemu minta sumbangan
"Barang yang ditemukan nelayan itu benda biasa saja dan jangan dijadikan berhala maupun hal-hal lain, percaya kepada Tuhan saja jangan kepada benda seperti itu," tandas Timbul.
Timbul berharap, dengan adanya penemuan patung yang sempat viral di media sosial itu dalam beberapa hari ini jangan sampai menimbulkan pro dan kontra. Jangan sampai masyarakat mempercayai benda yang ditemukan itu, bisa membantu serta memberikan solusi masalah kehidupan kita sehari-hari.
"Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang sifatnya merugikan orang banyak, anggota kami akan terus mengantisipasi apabila mengarah ke negatif," bebernya.
Sementara itu berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa hari yang lalu rumah penemu patung kuda tersebut silih berganti di datangi oleh sejumlah masyarakat maupun instansi di daerah itu.
Bahkan saat awak media pun saat hendak memfoto patung tersebut, salah seorang keluarga penemu patung tersebut berkata meminta sumbangan suka rela. Kemudian mertua dari penemu patung itu juga tidak akan menyerahkan benda temuan itu kepada siapapun, karena itu sudah menjadi hak mereka untuk merawat patung tersebut.
Baca juga: Patung kuda ditemukan di Sungai Kahayan diyakini memiliki roh gaib