700 personel Tagana di Kalteng mendapatkan insentif tambahan

id Dinsos kalteng, dinas sosial, kalteng, kalimantan tengah, palangka raya, bencana alam, banjir, tagana, insentif, gaji, jasa, tanggap darurat bencana

700 personel Tagana di Kalteng mendapatkan insentif tambahan

Petugas Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Kalimantan Tengah mendata warga yang menjadi korban kebakaran di Perumahan Rindang Banua atau Puntun beberapa waktu lalu. (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Sekitar 700 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah, mendapatkan insentif tambahan pada Oktober, November dan Desember 2019 sebesar Rp250 ribu.

"Sebelumnya mereka hanya mendapatkan insentif dari pemerintah pusat, sekarang pemprov memberikan hal yang sama sebesar Rp250 ribu selama tiga bulan," kata Sekretaris Dinas Sosial Kalteng Budi Santoso di Palangka Raya, Jumat.

Mengenai pembayaran insentif bagi anggota Tagana yang bekerja dan membantu masyarakat yang terkena bencana di wilayah Kalteng, rencananya setiap tiga bulan sekali.

Pemberian insentif dari pemprov itu baru pertama kalinya dilakukan. Maka diharapkan kinerja seorang anggota Tagana, harus benar-benar maksimal apabila dibutuhkan masyarakat.

"Semoga saja dengan adanya pemberian insentif dari pemprov, tugas yang mereka laksanakan selalu berjalan maksimal," harapnya.

Budi yang juga Manajer Kalteng Putra U-16 dan U-20 tersebut menambahkan, mengenai insentif mereka sebesar Rp250 ribu per bulannya dari pemerintah pusat juga tetap akan diberikan.

Dengan adanya intensif dari pemerintah pusat, bisa menjadi penyemangat bagi personel Tagana yang bekerja tidak lain adalah untuk membantu masyarakat yang terkena musibah di setiap daerah.

Orang nomor dua di Dinsos Kalteng itu menambahkan, seluruh anggota Tagana di provinsi itu akan disiagakan guna mengantisipasi terjadinya bencana alam yang kapan saja bisa terjadi.

Apalagi saat ini, sejumlah wilayah di Kalteng mulai sering diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, sehingga wajib bersiap guna mengantisipasi terjadinya banjir yang biasanya melanda.

"Salah satunya antisipasi permukiman warga yang rawan terendam banjir akibat luapan air sungai, karena berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya hal itu sering terjadi di wilayah kita," jelas Budi.

Lebih lanjut ia mengharapkan, agar masyarakat juga memberikan dukungan kepada Tagana maupun pemerintah daerah, untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Yakni peduli dan kooperatif menjalin koordinasi jika terjadinya musibah atau bencana.