Jangan takut, KB MOP tidak mengurangi 'kejantanan' pria

id Jangan takut, KB MOP tidak mengurangi ,Kodim 1015 Sampit,Vasektomi,KB,Ellena Rosie,Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur

Jangan takut, KB MOP tidak mengurangi 'kejantanan' pria

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotawaringin Timur Hj Ellena Rosie saat sosialisasi di Markas Kodim 1015/Sampit, Rabu (6/11/2019). ANTARA/Norjani

Pemahaman ini yang perlu diluruskan. Mungkin pria enggan melakukan MOP karena takut berpengaruh pada kejantanan, padahal tidak
Sampit (ANTARA) - Program Keluarga Berencana (KB) pada pria dengan metode MOP atau metode operasi pria kurang diminati oleh pria karena ada kesalahan pemahaman karena mengira cara tersebut akan mengurangi "kejantanan" pria.

"Pemahaman ini yang perlu diluruskan. Mungkin pria enggan melakukan MOP karena takut berpengaruh pada kejantanan, padahal tidak. Tapi memang untuk meyakinkan itu memerlukan usaha dengan memberikan pemahaman kepada kaum pria," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotawaringin Timur Hj Ellena Rosie di Sampit, Rabu.

Hal itu disampaikan Rosie saat penyuluhan 10 program pokok PKK dalam rangka KB Kesehatan TNI di Markas Kodim 1015/Sampit yang diikuti anggota Persit, Bhayangkari, PKK, pelajar dan lainnya. Turut hadir Komandan Kodim Letkol CZI Akhmad Safari.

Menurut Rosie, MOP atau KB pria akan terus disosialisasikan untuk menarik minat kaum pria mengikuti program KB. Tujuannya adalah untuk mencegah ledakan penduduk dan merencanakan keluarga dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak agar tercipta keluarga bahagia.

MOP atau vasektomi dibutuhkan karena tidak semua jenis KB cocok untuk perempuan, namun program KB bisa tetap dijalankan dengan mengandalkan KB pria sehingga ledakan penduduk bisa dicegah.

Saat ini jumlah pria di Kotawaringin Timur yang mengikuti MOP hampir 100 orang. Diakui memang tidak mudah untuk mengajak dan meyakinkan pria agar mau menjadi peserta MOP.

"Hari ini ada tujuh peserta yang mendaftar MOP, tapi belum tentu semua bisa karena tergantung kondisi kesehatan mereka. Bagi peserta, disiapkan uang insentif sebagai bentuk terima kasih," tambah Rosie.

Baca juga: Banyak usulan anggaran dipangkas akibat beban APBD Kotim terlalu berat
Baca juga: Raih penghargaan Bupati Berkinerja Terbaik, ini tanggapan Supian Hadi


Menurut Rosie, mewujudkan ketahanan keluarga memerlukan dukungan semua pihak, termasuk anak-anak, remaja dan lanjut usia. Semuanya harus terlibat mendukung program yang akan dijalankan agar berjalan maksimal.

Sementara itu, Komandan Kodim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari sangat mendukung program KB. Untuk itulah jajarannya menyambut baik dan mendukung kegiatan-kegiatan untuk menyukseskan program KB.

Menurutnya, bonus demografi dari lonjakan jumlah penduduk yakni besarnya penduduk berusia produktif, membawa dampak positif dan negatif. Dampak negatif itulah yang harus diantisipasi, seraya mengoptimalkan program KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

"Besarnya jumlah penduduk berkaitan dengan angka pengangguran dan kriminalitas. Banyak yang masih beranggapan banyak anak banyak rezeki, padahal itu perlu diluruskan. Faktanya, banyak keluarga yang anaknya banyak, berdampak pada beberapa masalah seperti stunting, tidak bisa sekolah, gizi kurang dan lainnya," demikian Akhmad Safari.