Padi siam busu varietas unggulan Barito Timur bernilai ekonomis tinggi
Tamiang Layang (ANTARA) - Produk unggul daerah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah sangat besar dan beraneka ragam, salah satunya adalah varietas padi lokal Siam Busu.
"Nilai ekonomis yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk menciptakan produk-produk unggulan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani Barito Timur," kata Sekretaris Daerah Barito Timur Eskop di Tamiang Layang, Minggu.
Eskop mengatakan, padi lokal ini sangat berpotensi untuk dikembangkan. Selain telah memiliki sertifikat tanda daftar dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian RI yang dikeluarkan pada tahun 2018, juga memiliki umur tanam yang pendek dibandingkan varietas lokal lainya.
Menurutnya, pada pekan ini dilaksanakan ekpose akhir dengan mengambil tema tentang potensi pengembangan padi siam busu sebagai produk unggulan daerah Kabupaten Barito Timur.
Kegiatan ekpose merupakan hasil kerja sama antara Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Barito Timur. Ini bagian dari salah satu perwujudan visi Barito Timur yakni mewujudkan masyarakat Barito Timur yang sehat.
Menurut mantan Kepala Dinas Pertanian itu, keberadaan berbagai jenis padi lokal seperti siam kupang, taring planduk, si juntai dan genjah lampung juga merupakan potensi unggulan spesifik daerah karena memiliki nilai ekonomis yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani dengan harapan adanya sistem perputaran perekonomian daerah.
Peneliti BPTP Kalimantan Tengah Susilawati mengatakan, yang diharapkan dari kerja sama Bappeda dan BPTP Kalimantan Tengah yakni menghasilkan varietas padi siam busu dan turunannya sebagai produk unggulan daerah bernilai ekonomis tinggi.
"Kedepannya siam busu akan diarahkan untuk pelepasan varietas, sehingga nilai komersil yang ada tidak hanya dari beras, tetapi juga dari benih yang bernilai ekonomis tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Susilawati.
Nanti akan ada serangkaian kegiatan observasi, seleksi, uji adaptasi dan pelepasan varietas padi siam busu sebagai varietas unggul lokal nasional.
"Rencana pengembangan ke depan padi lokal siam busu telah saya sampaikan bersama rekan saya Twenty Liana yang juga peneliti BPTP Kalimantan Tengah," kata Susilawati.
"Nilai ekonomis yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk menciptakan produk-produk unggulan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani Barito Timur," kata Sekretaris Daerah Barito Timur Eskop di Tamiang Layang, Minggu.
Eskop mengatakan, padi lokal ini sangat berpotensi untuk dikembangkan. Selain telah memiliki sertifikat tanda daftar dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian RI yang dikeluarkan pada tahun 2018, juga memiliki umur tanam yang pendek dibandingkan varietas lokal lainya.
Menurutnya, pada pekan ini dilaksanakan ekpose akhir dengan mengambil tema tentang potensi pengembangan padi siam busu sebagai produk unggulan daerah Kabupaten Barito Timur.
Kegiatan ekpose merupakan hasil kerja sama antara Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Barito Timur. Ini bagian dari salah satu perwujudan visi Barito Timur yakni mewujudkan masyarakat Barito Timur yang sehat.
Menurut mantan Kepala Dinas Pertanian itu, keberadaan berbagai jenis padi lokal seperti siam kupang, taring planduk, si juntai dan genjah lampung juga merupakan potensi unggulan spesifik daerah karena memiliki nilai ekonomis yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani dengan harapan adanya sistem perputaran perekonomian daerah.
Peneliti BPTP Kalimantan Tengah Susilawati mengatakan, yang diharapkan dari kerja sama Bappeda dan BPTP Kalimantan Tengah yakni menghasilkan varietas padi siam busu dan turunannya sebagai produk unggulan daerah bernilai ekonomis tinggi.
"Kedepannya siam busu akan diarahkan untuk pelepasan varietas, sehingga nilai komersil yang ada tidak hanya dari beras, tetapi juga dari benih yang bernilai ekonomis tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Susilawati.
Nanti akan ada serangkaian kegiatan observasi, seleksi, uji adaptasi dan pelepasan varietas padi siam busu sebagai varietas unggul lokal nasional.
"Rencana pengembangan ke depan padi lokal siam busu telah saya sampaikan bersama rekan saya Twenty Liana yang juga peneliti BPTP Kalimantan Tengah," kata Susilawati.