Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan diperkirakan terkoreksi yang dipengaruhi sentimen eksternal.
"Dalam perdagangan hari ini rupiah akan melemah karena goncangan eksternal yang terlalu kuat," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Dukungan kongres AS pada demonstran di Hongkong membuat investor berspekulasi akan mempersulit prospek untuk kesepakatan perdagangan AS-China yang akan berlangsung pada bulan ini.
Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan menandatangani undang-undang yang mendukung demonstran di Hongkong.
Pasar tampak masih khawatir atas status negosiasi perdagangan antara China dan Amerika Serikat.
Wakil Perdana Menteri China Liu He telah mengundang Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer ke Beijing untuk pembicaraan lebih lanjut akhir bulan ini dan AS kemungkinan akan menunda tarif baru yang dijadwalkan Desember bahkan jika tidak ada kesepakatan pada saat itu.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.075 per dolar AS hingga Rp14.140 per dolar AS.
Pada pukul 10.08 WIB, rupiah masih melemah 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.095 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.092 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.100 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.112 per dolar AS.
Berita Terkait
Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi menguat 108 poin
Jumat, 3 Mei 2024 10:07 Wib
Rupiah pada Kamis menguat 34 poin
Kamis, 2 Mei 2024 13:18 Wib
Pemkab Gumas kucurkan miliaran rupiah perbaiki empat jembatan
Rabu, 1 Mei 2024 9:34 Wib
Kurs rupiah Senin pagi turun 30 poin
Senin, 29 April 2024 11:18 Wib
Kurs rupiah Rabu pagi naik 55 poin
Rabu, 24 April 2024 11:30 Wib
Nilai tukar rupiah Selasa pagi turun 7 poin
Selasa, 23 April 2024 9:11 Wib
Kurs rupiah Senin pagi naik 45 poin
Senin, 22 April 2024 10:00 Wib
Konflik geopolitik tingkatkan beban pelaku UMKM
Minggu, 21 April 2024 17:50 Wib