Sampit (ANTARA) - Sarana air bersih masih sangat dibutuhkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah di kawasan pelosok, bahkan di desa-desa yang terletak cukup dekat dengan pusat Kota Sampit.
"Sarana air bersih masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa-desa yang masih kekurangan. Air bersih menjadi kebutuhan primer masyarakat untuk menunjang kebutuhan dan kesehatan," anggota DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Minggu.
Saat menjadi juru bicara anggota dewan dari daerah pemilihan 1 yakni Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, hal ini juga disampaikan Riskon secara resmi dalam rapat paripurna pekan tadi. Kebutuhan sarana air bersih menjadi salah satu usulan yang banyak diterima Riskon dan anggota dewan lainnya saat reses perorangan di kecamatan tersebut.
Sarana air bersih memang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah. Terlebih saat kemarau, masih banyak desa yang menjadi langganan krisis air bersih akibat sumber air seperti danau dan sumur menjadi kering, maupun akibat sungai dangkal dan keruh, juga berasa asin akibat intrusi air laut.
Riskon menegaskan, usulan yang disampaikan masyarakat adalah usulan skala prioritas dari sisi kebutuhan yang telah lama diusulkan masyarakat, bahkan sampai dua periode namun belum ada realisasi. Sudah seharusnya kini usulan-usulan tersebut dipenuhi.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta kelola bonus demografi penduduk
Sarana air bersih juga erat kaitannya dengan kualitas kesehatan masyarakat. Mengonsumsi air yang tidak layak atau tidak sehat, sangat berisiko bagi kesehatan masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Selain masalah sarana air bersih, masyarakat juga berharap pemerintah daerah menggerakkan ekonomi kerakyatan secara maksimal melalui program pemerintah daerah di bidang pertanian, tenaga kerja terampil serta dunia usaha.
Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pendidik juga dirasa sangat perlu perhatian semua pihak. Hal ini sangat berpengaruh dalam menunjang peningkatan sumber daya manusia Kotawaringin Timur agar bisa bersaing dalam bursa kerja.
Baca juga: Seorang warga Sampit tenggelam diduga didorong dari dermaga
Dinas Pendidikan diminta memperhatikan sarana belajar mengajar dan tenaga pengajar yang dirasa masih sangat kurang. Sementara itu infrastruktur juga perlu diperhatikan, terlebih di daerah yang belum tersentuh pembangunan.
"Kami berharap usulan masyarakat, apalagi yang disampaikan berkali-kali, jangan sampai diabaikan. Masyarakat berharap usulan itu dikabulkan karena memang sangat dibutuhkan," demikian Riskon.
Anggota DPRD lainnya, Muhammad Kurniawan Anwar menyampaikan harapan serupa. Dia meminta jaringan pasokan air bersih oleh PDAM diperluas sehingga bisa menjangkau desa, terlebih bagi desa yang secara geografis letaknya tidak jauh dari pusat kota.
"Seperti di Desa Bapeang, Bangkuang Makmur dan Bapanggang Raya, masyarakat sangat membutuhkan pasokan air bersih dari PDAM. Selama ini warga menggunakan sumur bor. Di Desa Bangkuang Makmur, mereka mengajukan menggunakan dana desa untuk memasang pipa induk sampai ke desa pada 2020, selanjutnya pipa ke rumah menjadi tanggung jawab warga," demikian Kurniawan.
Baca juga: DPRD Kotim minta diingatkan agar tidak melanggar hukum