DPRD Kotim optimistis kekurangan guru bisa dipenuhi bertahap
Sampit (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah optimistis kekurangan guru di daerah itu secara bertahap bisa dipenuhi karena semua sepakat masalah pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah.
"Memang daerah ini kekurangan guru. Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan dengan ketersediaan anggaran, rasio guru dengan siswa, sebarannya serta infrastruktur pendidikan merata hingga ke kecamatan dan desa," kata Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur H Sanidin di Sampit, Senin.
Hal itu diungkapkan Sanidin saat diwawancari usai menghadiri peringatan Hari Guru Nasional ke-25 dan HUT ke-74 PGRI di Stadion 29 November Sampit.
Keberadaan guru sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan. Artinya, kekurangan guru dan kualitas guru itu sendiri akan berpengaruh terhadap kemampuan dan peningkatan kualitas pendidikan anak didik.
Menurut politisi Partai Gerindra, pemenuhan guru di kabupaten yang terdiri 17 kecamatan, 168 desa dan 17 kelurahan ini memang belum mencapai 100 persen. Namun pemerintah daerah juga sudah menunjukkan upaya-upaya untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Pemenuhan penambahan guru dilakukan secara perlahan menyesuaikan kemampuan daerah. Namun dia meyakinkan bahwa ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Baca juga: Tepuk tangan ribuan guru Kotim apresiasi pidato Mendikbud
Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur, tahun ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mendapat alokasi 213 formasi yang terdiri dari formasi tenaga pendidikan atau guru sebanyak 139 formasi, tenaga kesehatan 14 formasi dan tenaga teknis 60 formasi.
"Tapi kalau melihat rasio guru dan siswa, sebenarnya masih bagus sebarannya. Selama ini kita hanya melihat bahwa guru di kota banyak, tetapi kalau kita lihat kebutuhannya memang seperti itu," ucap Sanidin.
Sementara itu menanggapi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang dibacakan Wakil Bupati Kotawaringin Timur HM Taufiq Mukri, Sanidin menilai berbagai hal yang disampaikan Mendikbud merupakan analisa terhadap kondisi dan tantangan yang ada saat ini. Dia yakin Mendikbud sudah melakukan analisa dan pertimbangan serta itu bia menjadi gambaran arah kebijakan yang akan diambil Mendikbud.
"Kita tunggu saja. Kita sambut baik kalau guru itu tidak disibukkan dengan hal-hal administratif, tetapi memang suka atau tidak suka, setiap kegiatan tentu ada administrasi sebagai pertanggungjawaban," demikian Sanidin.
Baca juga: Jenazah korban tenggelam diduga didorong dari dermaga akhirnya ditemukan
"Memang daerah ini kekurangan guru. Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan dengan ketersediaan anggaran, rasio guru dengan siswa, sebarannya serta infrastruktur pendidikan merata hingga ke kecamatan dan desa," kata Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur H Sanidin di Sampit, Senin.
Hal itu diungkapkan Sanidin saat diwawancari usai menghadiri peringatan Hari Guru Nasional ke-25 dan HUT ke-74 PGRI di Stadion 29 November Sampit.
Keberadaan guru sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan. Artinya, kekurangan guru dan kualitas guru itu sendiri akan berpengaruh terhadap kemampuan dan peningkatan kualitas pendidikan anak didik.
Menurut politisi Partai Gerindra, pemenuhan guru di kabupaten yang terdiri 17 kecamatan, 168 desa dan 17 kelurahan ini memang belum mencapai 100 persen. Namun pemerintah daerah juga sudah menunjukkan upaya-upaya untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Pemenuhan penambahan guru dilakukan secara perlahan menyesuaikan kemampuan daerah. Namun dia meyakinkan bahwa ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Baca juga: Tepuk tangan ribuan guru Kotim apresiasi pidato Mendikbud
Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur, tahun ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mendapat alokasi 213 formasi yang terdiri dari formasi tenaga pendidikan atau guru sebanyak 139 formasi, tenaga kesehatan 14 formasi dan tenaga teknis 60 formasi.
"Tapi kalau melihat rasio guru dan siswa, sebenarnya masih bagus sebarannya. Selama ini kita hanya melihat bahwa guru di kota banyak, tetapi kalau kita lihat kebutuhannya memang seperti itu," ucap Sanidin.
Sementara itu menanggapi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang dibacakan Wakil Bupati Kotawaringin Timur HM Taufiq Mukri, Sanidin menilai berbagai hal yang disampaikan Mendikbud merupakan analisa terhadap kondisi dan tantangan yang ada saat ini. Dia yakin Mendikbud sudah melakukan analisa dan pertimbangan serta itu bia menjadi gambaran arah kebijakan yang akan diambil Mendikbud.
"Kita tunggu saja. Kita sambut baik kalau guru itu tidak disibukkan dengan hal-hal administratif, tetapi memang suka atau tidak suka, setiap kegiatan tentu ada administrasi sebagai pertanggungjawaban," demikian Sanidin.
Baca juga: Jenazah korban tenggelam diduga didorong dari dermaga akhirnya ditemukan