Tepuk tangan ribuan guru Kotim apresiasi pidato Mendikbud
Sampit (ANTARA) - Riuh tepuk tangan ribuan guru menggema di Stadion 29 November Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah saat mendengar pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang dibacakan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dalam peringatan Hari Guru Nasional ke-25 dan HUT ke-74 PGRI.
"Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan. Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas," kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam pidatonya dibacakan Taufiq di Sampit, Senin.
Menurut Mendikbud, guru tugas termulia sekaligus yang tersulit. Guru tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Guru saat ini ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Guru frustrasi karena guru tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal. Guru tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip dasar birokrasi.
"Guru ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi," katanya.
Isi pidato itu langsung mendapat tepuk tangan ribuan guru. Tidak kurang dari empat kali gemuruh suara tepuk tangan terdengar sepanjang pidato dibacakan.
Pernyataan Mendikbud seakan mewakili kegelisahan yang selama ini dirasakan sebagian guru. Ada yang beranggapan bahwa banyak aturan administrasi yang dinilai menyita waktu sehingga mengurangi fokus dalam mengajar.
"Apa yang disampaikan Mendikbud itu tentu merupakan gagasan dan pemikiran. Kami berharap kemampuan guru semakin meningkat dan negara juga bisa meningkatkan kesejahteraan guru," harap Taufiq Mukri.
Baca juga: Sebuah rumah di Sampit ludes terbakar
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi berharap guru di daerah ini terus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru agar guru semakin bersemangat.
"Terkait pidato Pak Mendikbud tadi, tentu itu sudah melalui pemikiran dan pertimbangan beliau. Kita tunggu saja kebijakan-kebijakan beliau yang tentunya harus kita ikuti," demikian Suparmadi.
Baca juga: Sarana air bersih sangat dibutuhkan masyarakat Kotim
"Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan. Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas," kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam pidatonya dibacakan Taufiq di Sampit, Senin.
Menurut Mendikbud, guru tugas termulia sekaligus yang tersulit. Guru tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Guru saat ini ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Guru frustrasi karena guru tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal. Guru tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip dasar birokrasi.
"Guru ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi," katanya.
Isi pidato itu langsung mendapat tepuk tangan ribuan guru. Tidak kurang dari empat kali gemuruh suara tepuk tangan terdengar sepanjang pidato dibacakan.
Pernyataan Mendikbud seakan mewakili kegelisahan yang selama ini dirasakan sebagian guru. Ada yang beranggapan bahwa banyak aturan administrasi yang dinilai menyita waktu sehingga mengurangi fokus dalam mengajar.
"Apa yang disampaikan Mendikbud itu tentu merupakan gagasan dan pemikiran. Kami berharap kemampuan guru semakin meningkat dan negara juga bisa meningkatkan kesejahteraan guru," harap Taufiq Mukri.
Baca juga: Sebuah rumah di Sampit ludes terbakar
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi berharap guru di daerah ini terus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru agar guru semakin bersemangat.
"Terkait pidato Pak Mendikbud tadi, tentu itu sudah melalui pemikiran dan pertimbangan beliau. Kita tunggu saja kebijakan-kebijakan beliau yang tentunya harus kita ikuti," demikian Suparmadi.
Baca juga: Sarana air bersih sangat dibutuhkan masyarakat Kotim