Kalteng Putra kalah, supoter melampiaskan kekecewaan rusak fasilitas stadion

id kalteng putra,supoter turun ke lapangan,liga indonesia,madura united,stadion tuah pahoe,palangka raya

Kalteng Putra kalah, supoter  melampiaskan kekecewaan rusak fasilitas stadion

Ratusan suporter Kalteng Putra ricuh setelah tim kebangaannya mengalami kekalahan saat menghadapi tamunya Madura United di Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya, Jumat malam (6/12/19). (ANTARA/Adi Wibowo).

Palangka Raya (ANTARA) - Kekalahan telak  Kalteng Putra atas tamunya Madura United dengan skor 1-4 membuat ratusan suporter tuan rumah turun kelapangan usai wasit Aprisman Ardan meniup tanda berakhirnya pertandingan dan merusak sejumlah fasilitas Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Kericuhan tersebut tidak lain lantaran mereka kecewa dengan hasil tim kesayangannya di kalahkan tamunya, bahkan berpotensi akan turun kasta dari Liga I Indonesia. 

"Kami sangat kecewa dengan hasil ini, karena harapan tim ini bertahan di Liga I Indonesia sangat tipis dan bakal ke kasta Liga II Indonesia," kata Indra salah seorang suporter Kalteng Putra yang turun ke tengah lapangan usai melihat timnya kalah, Jumat. 

Baca juga: Kalteng Putra telan kekalahan atas Madura United

Indra dan rekan-rekannya yang turun ke lapangan serta memprotes kepada manajemen mengenai hasil pertandingan tersebut menuturkan, apabila tim 'Laskar Isen Mulang' turun ke Liga II Indonesia tentunya tim ini akan sulit kembali ke kasta tertinggi di Liga Indonesia. 

Maka dari itu dengan pertandingan tersisa, pemain dan manajemen dituntut agar Kalteng Putra bisa bertahan di Liga I. Karena harapan ribuan masyarakat sangat lah besar agar tim ini tetap bertahan. 

"Kami mengawal tim Kalteng Putra sejak tim bermain di Liga II, bahkan tim ini sempat tertunda agar bisa berlaga di Liga I," tegas Indra dengan meneteskan air mata. 

Di lokasi yang sama, Hasanudin perwakilan dari Kalteng Putra menanggapi persoalan tersebut, dengan adanya kericuhan tersebut ia menganggap hal yang wajar. 

Baca juga: Tren negatif Madura United jadi peluang Kalteng Putra untuk menang

Hal tersebut sebagai reaksi rasa memiliki tim kesayangannya yang selama ini mereka dukung. 

"Kami siap menerima konsekuensi nya, termasuk denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI," bebernya. 

Akibat kericuhan tersebut, ratusan suporter yang dihadang aparat keamanan sempat meneriaki manajemen Kalteng Putra. Bahkan sejumlah fasilitas seperti papan iklan yang berada di pinggir lapangan di rusak oleh ratusan suporter dengan cara di injak serta di robek. 

Tidak hanya itu aparat keamanan yang turun kelapangan juga berhasil mengamankan dua orang yang diduga sebagai provokator, sehingga membuat situasi bertambah panas.

Baca juga: Empat pemain Madura United absen saat dijamu Kalteng Putra