Tamiang Layang (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Adolina Sendol mengingatkan Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang Layang, agar lebih ramah dan tidak melakukan penolakan terhadap pasien miskin.
"Jangan sampai RSUD menolak pasien miskin. Apalagi warga yang sudah menjadi peserta kartu Indonesia sehat (KISO kelas III dari BPJS, sehingga menjadi kewajiban melayani dalam penanganan medis," kata Adolina, Rabu.
Menurutnya, penolakan terhadap pasien miskin tidak boleh dilakukan dan dengan alasan apapun. Terlebih lagi hanya dengan alasan uang jaminan. Tahap awal yang wajib dilakukan yakni pelayanan dan tindakan medis saat pertama kali kedatangan pasien. Jika ada oknum yang bertidak menyalahi, maka bisa diberikan sanksi.
Adolina meminta warga menyampaikan ke DPRD Barito Timur jika merasa mendapatkan pelayanan tidak maksimal atau merasa diabaikan pihak RSUD Tamiang Layang atau ke Dewan Pengawas RSUD Tamiang Layang.
"Pemerintah Kabupaten Bartim pun telah mengeluarkan dana yang cukup besar membiayai masyarakat masuk dalam program Indonesia Sehat," kata dia.
Masyarakat yang sudah menjadi kesertaan dalam BPJS Kesehatan patut diberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Pelayanan yang tidak baik akan mendapatkan pandangan negatif dari publik.
Baca juga: DPRD, pemkab dan kades di Bartim bahas pembentukan raperda produk hukum desa
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen Barito Timur itu juga mengharapkan adanya agenda rutinitas pengawasan dari dewan pengawas RSUD Tamiang Layang dengan tujuan agar terciptanya pelayanan kesehatan yang prima.
DPRD Barito Timur kini menjadwalkan reser ke beberapa perangkat daerah termasuk ke RSUD Tamiang Layang , kecamatan dan desa. Reses yang dilaksanakan untuk menyerap aspirasi terkait pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur serta lingkungan.
"Dalam reses perseorangan, saya berencana akan melaksanakan reses ke RSUD Tamiang Layang. Untuk memastikan bagaimana pelayanan di sana," demikian Adolina.
Baca juga: Deviden dari Bank Kalteng menjadi penopang pembangunan Barito Timur
Baca juga: Seleksi 1.000 honorer perlu dibuatkan formasi, kata Waket DPRD Bartim
