Pabrik minyak jadi harapan baru petani kelapa Kotim

id Pabrik minyak jadi harapan baru petani kelapa Kotim,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit,Pabrik kelapa,Kelapa

Pabrik minyak jadi harapan baru petani kelapa Kotim

Pabrik minyak kelapa murni di Desa Sabamban Kecamatan Mentaya Hilir Selatan mempekerjakan warga setempat sehingga membantu ekonomi masyarakat. ANTARA/HO-Istimewa

Sampit (ANTARA) - Kehadiran pabrik minyak kelapa murni di Desa Sabamban Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, menjadi harapan baru bagi petani di kabupaten itu untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Kami sangat bersyukur akhirnya ada investor yang membangun pabrik sehingga kini ada yang menampung kelapa hasil kebun warga. Ini sangat membantu petani di daerah ini," kata Ketua Pemuda Tani Kotawaringin Timur Abdur Rasid di Sampit, Rabu.

Selama ini harga kelapa sering berfluktuasi bahkan hingga hanya laku Rp500 per butir. Kehadiran pabrik kelapa murni membuat harga membaik hingga rata-rata di atas Rp900 per butir.

Pengelola pabrik menampung kelapa dengan kualitas menengah untuk diolah menjadi minyak kelapa murni, sedangkan kelapa kualitas bagus bisa dijual ke luar daerah dengan harga tinggi. Dengan begitu semua jenis kelapa hasil panen petani terserap oleh pasar.

Kehadiran industri hilir ini juga membuat petani tidak lagi tergantung kepada tengkulak. Petani bisa menjual langsung kelapa ke pabrik dengan harga yang layak.

Meski masih skala kecil, Rasid bersyukur karena ini menjadi langkah maju yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain menampung kelapa hasil kebun warga, kehadiran pabrik juga menyerap banyak tenaga kerja lokal sehingga mampu mengangkat ekonomi masyarakat desa.

Dia berharap kerjasama antara investor dengan petani kelapa terus berkembang sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat, terlebih bagi petani kelapa.

Baca juga: DPRD Kotim dorong ibu hamil manfaatkan program Jampersal

Pemuda Tani berupaya membantu dengan menjembatani pengelola pabrik dengan petani melalui badan usaha milik desa atau BUMDes maupun Karang Taruna di desa-desa yang memiliki potensi kelapa.

Rasid berharap pemerintah daerah mendukung investasi yang berdampak langsung kepada masyarakat kecil, seperti yang dilakukan investor minyak kelapa murni tersebut. Jika investasi semakin berkembang, maka dampaknya juga akan positif bagi petani.

"Perizinan masih menjadi kendala pengembangan industri hilir ini. Kawasan selatan memang sudah mendapat pengukuhan sehingga statusnya bukan lagi kawasan hutan, tapi ternyata realisasinya itu masih dalam proses. Kami berharap pemerintah mendorong agar ini cepat terealisasi sehingga investasi ini semakin berkembang," demikian Rasid.

Baca juga: 'Sampit Ethnic Carnival' usung tema budaya Dayak pedalaman