'Streetwear' dinilai akan mati gaya tahun 2020

id Virgil Abloh, gaya streetwear ,'Streetwear' dinilai akan mati gaya tahun 2020

'Streetwear' dinilai akan mati gaya tahun 2020

Desainer Virgil Abloh di pertunjukan fesyen Off-White Fall/Winter 2019-2020 di Paris, Prancis (28/2/2019) (REUTERS/STEPHANE MAHE)

Jakarta (ANTARA) - Founder lini fesyen Off-White sekaligus pencetus gaya streetwear Virgil Abloh mengatakan gaya streetwear akan mati gaya dan digantikan sesuatu yang vintage.

Streetwear adalah tren berbusana yang berangkat dari tren fesyen era 90-an dengan produk-produk berasal dari gaya hidup hip hop hingga skate yang berkarakter nyaman dipakai.

Abloh yang juga merupakan artistic director pakaian pria di Louis Vuitton itu mengatakan sudah cukup orang kemana-mana pakai kaus dan sneakers.

"Jelas aku akan mengatakan itu akan mati, kau tahu? Sudah saatnya usai. Di benakku, berapa banyak lagi T-shirt yang akan kita punya, berapa banyak hoodies, berapa banyak sneakers?" Kata desainer fesyen asal Amerika Serikat yang juga berprofesi sebagai seorang DJ dan produser musik itu pada Dazed, Selasa (17/12).

Abloh adalah yang pertama menaikkan derajat koleksi standar di lemari pakaian seperti kaus hingga sneakers menjadi barang mewah penuh gaya.

Pada 2012, dia mencetak tulisan "Pyrex Vision" besar-besar di belakang kemeja flanel Ralph Lauren.

Pyrex Vision adalah butik kecil-kecilan miliknya yang jualan fesyen streetwear. Dia menyulap barang-barang stok lama karya rumah desain Ralph Lauren itu menjadi karya baru berharga ratusan dolar.

Saat ditanya kenapa streetwear mati gaya di 2020 dan digantikan gaya vintage, Abloh mengatakan gaya vintage bisa mengekspresikan pengetahuan dan gaya personal seseorang.

"Fesyen akan berubah dari belanja baju baru ke bongkar-bongkar koleksi lama," katanya.

Mungkin ini akan jadi kabar buruk bagi para pengkoleksi sneakers.

Baca juga: Fitur Barokah dari Shopee untuk fashion muslimah

Baca juga: Tampil sopan dan santai dengan Midaxi

Baca juga: Fashion BTS saat tampil di Grammy 2019