PLN segera pasok listrik untuk desa relokasi di Gumas

id Pemkab gumas, gumas, gunung mas, desa relokasi, listrik, air bersih, pln, perusahaan listrik negara, desa tumbang lampahung, kuala kurun

PLN segera pasok listrik untuk desa relokasi di Gumas

Tiang dan kabel listrik sudah terpasang di sebagian wilayah Desa Tumbang Lampahung. PLN menargetkan Januari atau Februari 2020 pasokan listrik sudah tersedia di desa itu. (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Yudha Prahara Gurun mengatakan, dalam waktu dekat Desa Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun akan mendapat pasokan listrik.

“Untuk Desa Tumbang Lampahung saat ini sedang dalam proses pengerjaan. Targetnya pada Januari, paling lambat Februari 2020 sudah selesai,” terang Yudha saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan beberapa sarana dan prasarana agar pasokan listrik kepada warga Desa Tumbang Lampahung dapat segera terwujud. Diantaranya adalah pemasangan tiang dan juga kabel listrik.

Mengingat proses itu memakan waktu yang tidak sebentar, pihaknya meminta warga Desa Tumbang Lampahung untuk bersabar. PLN berupaya agar segera memenuhi pasokan listrik di desa itu.

Terpisah, Kepala Desa Tumbang Lampahung Iden mengatakan, warganya sangat mendambakan layanan listrik dari PLN sejak mereka direlokasikan pada tahun 2017 lalu. Selama ini, warga menggunakan genset sebagai sumber listrik.

Untuk mengoperasionalkan genset, lanjut dia, warga bisa menghabiskan sekitar dua liter bahan bakar minyak setiap harinya. Itu pun genset hanya digunakan selama beberapa jam, pada malam hari.

Oleh sebab itu, layanan listrik dari PLN sangat dinanti-nantikan oleh seluruh warga Desa Tumbang Lampahung, karena akan menghemat pengeluaran mereka untuk memenuhi pasokan terhadap listrik.

Iden menyebut, awalnya Desa Tumbang Lampahung terletak di sisi ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya. Namun karena sering mengalami bencana alam berupa banjir, desa ini akhirnya direlokasi pada akhir tahun 2017 lalu.

Sejauh ini, sambung dia, sejumlah fasilitas umum telah tersedia di desa itu. Dengan segera masuknya listrik dari PLN, artinya tersisa fasilitas air bersih yang belum tersedia di desa tersebut.

“Terkait air bersih saya sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan semoga dapat segera tersedia di desa ini. Untuk sementara, warga memenuhi kebutuhan terhadap air bersih dengan menggunakan air sungai,” jelas Iden.