Bayi kembar dempet di Kobar bakal di bawa ke Surabaya

id kalimantan tengah,kalteng,kotawaringin barat,kobar,bayi kembar dempet,bayi kembar dempet di kobar

Bayi kembar dempet di Kobar bakal di bawa ke Surabaya

Dokter spesialis anak RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Diah Erma menunjukkan hasil rongten bayi kembar dempet, di RSUD SI Pangkalan Bun, Senin (6/1/2020) (ANTARA/Koko Sulistyo)

Pangkalan Bun, Kobar (ANTARA) - Bayi kembar dempet dada dan perut yang dilahirkan Istiharoh (30), warga Natai Arahan, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Sabtu 4 Januari 2020, rencananya bakal dirujuk ke rumah sakit dr Soetomo Surabaya karena sejumlah organ dalam diduga menyatu.

"Kalau nanti dirujuk, maka harus dipastikan Pasien dalam tatanan pelayanan medis yang baik," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat Ahmad Rois saat konferensi Pers di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Senin.

Menurutnya, untuk mendapatkan layanan medis yang baik maka rumah sakit rujukan adalah rumah sakit yang mempunyai standar pelayanan yang baik (Tipe A), karena rumah sakit tipe A mempunyai kapasitas untuk melakukan tindakan lebih lanjut, seperti rumah sakit dr. Soetomo Surabaya.

"Kami berharap dengan tatanan layanan medis yang baik maka pelayanan terhadap bayi kembar Siam ini, dapat dilakukan dengan tuntas," kata Ahmad.

Sementara itu, Dokter spesialis anak RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Diah Erma menambahkan, berdasarkan pemindaian rongent terhadap dua bayi tersebut ada beberapa bagian organ tubuh bayi yang menyatu.

Hasil x-ray menunjukkan sejumlah bagian tubuh dalam bayi kembar tersebut juga menyatu, seperti bagian rongga tulang dada dan jantung dan masih perlu pendalaman apakah jantung tersebut berjumlah dua atau satu.

"Kami masih lakukan pendalaman apakah jantung berjumlah dua atau satu, namun dari deteksi jantung hanya satu yang berdetak, lazimnya kalau jantung dua maka detak jantung juga dua," terangnya.

Selain itu, pada bagian hati dan liver pada bayi tersebut ada dua namun kondisinya juga menyatu, jug apada bagian usus yang dibeberapa bagian juga menyatu.

Walau demikian untuk memastikannya perlu dilakukan magnetic resonance imaging (MRI) atau pencitraan resonansi magnetik yang merupakan pemeriksaan dengan memanfaatkan Medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan gambar struktur dan organ bagian dalam kedua bayi kembar siam tersebut.

"Kasus bayi kembar Siam tersebut rasio perbandingannya 1 banding 200.000 angka kelahiran yang disebabkan pembelahan janin kembar monozigot (satu sel telur) terlambat, proses pembelahan ini terjadi pada 8-12 hari setelah sel bertemu sper.a, maka jika terlambat pembelahan cenderung berhenti sebelum proses selesai sempurna," kata Diah.

Sementara itu, Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachrudin menyampaikan bahwa operasi pemisahan kedua bayi kembar tersebut memerlukan biaya yang begitu besar, estimasinya bila pasien diluar tanggungan BPJS bisa mencapai 1 miliar tergantung tingkat kesulitannya, namun untuk kedua bayi tersebut ditanggung oleh BPJS nantinya.

Baca juga: Warga Pangkalan Bun lahirkan bayi kembar siam dempet dada dan perut

Saat ini RSUD SI melalui rekening yang telah dibuatkan atas nama ibu pasien telah membuka donasi bagi masyarakat yang ingin membantu, hingga saat ini sudah Rp10 juta donasi yang sudah masuk.

Ia juga mengatakan mengingat kondisi Istiharoh dalam keadaan stabil maka bisa diperbolehkan untuk pulang, namun karena Istiharoh hidup sebatang kara, dan menumpang di salah seorang warga di Jalan Iskandar untuk itu pihak rumah sakit akan memulangkan ke rumah singgah milik RSUD SI.

"Kalau dipulangkan ke rumahnya kita takut bekas operasinya tidak dirawat dan malah bisa infeksi untuk itu kita tampung di rumah singgah kita, sekaligus memudahkan untuk kontrolnya," harapnya.

Bupati Kobar Hj Nurhidayah saat dihubungi mengatakan terkait bayi kembar Siam tersebut, pemkab sudah melakukan komunikasi dengan Direktur RS Sultan imanudin dan akan difasilitasi rujukan Ke runha sakit dr. Soetomo Surabaya sebagai central rujukan bayi kembar Siam dengan program BPJS, tapi saat ini kondisi bayi distabilkan dulu, berkaitan dengan pembiayaan selama di RS. Sultan imanudin digratiskan.

"Kita harapkan kalau nanti ada tindakan dari tim medis keduanya bisa selamat, dan pemerintah daerah akan memberikan bantuan dan kit juga buka rekening peduli sesama, untuk meringankan pihak keluarga,"demikian Nurhidayah.

Baca juga: Bayi kembar siam dempet Adam-Malik jalani operasi pemisahan

Baca juga: Bayi Kembar Siam Dempet Perut Berhasil Dipisahkan