BPBD petakan wilayah potensi banjir di Palangka Raya

id bpbd palangka raya,banjir palangka raya,potensi banjir,BPBD petakan wilayah potensi banjir di Palangka Raya

BPBD petakan wilayah potensi banjir di Palangka Raya

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya telah memetakan wilayah di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang berpotensi rawan terjadi banjir saat hujan lebat.

"Pemetaan itu sebagai upaya antisipasi dan mempermudah penanggulangan ketika banjir atau genangan air melanda saat hujan lebat mengguyur," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Selasa.

Dia menerangkan ada dua kategori kerawanan yang berpotensi terjadi di wilayah "Kota Cantik" saat musim hujan. Pertama potensi banjir dan kedua genangan air di kawasan perumahan.

Emi mengungkapkan diantara wilayah yang rawan terjadi genangan air saat musim hujan seperti di kawasan di Jalan Ramin, Meranti, Krakatau, Beliang, Bukit Raya I, Temanggung Tilung dan perumahan baru di Tampung Penyang.

Baca juga: Hadapi potensi banjir, semua daerah di Kalteng wajib siaga

Sementara wilayah yang rawan terjadi banjir ialah di daerah Kelurahan Tangkiling, Petuk Bukti, Marang, Mendawai, Petuk Ketimpun, Flamboyan, Bereng Begkel dan Kameloh Baru serta daerah-daerah lain disepanjang aliran sungai besar seperti Sungai Kahayan dan Sungai Rungan.

"Biasanya untuk genangan air ini terjadi jika Palangka Raya diguyur hujan lebar selama sekitar dua jam tanpa henti. Sementara untuk banjir di daerah bantaran aliran sungai dapat terjadi saat wilayah hulu sungai diguyur hujan lebat," katanya.

Untuk itu pihaknya mengimbau warga di bantaran sungai waspada dengan potensi banjir mengingat pada Januari hingga Februari mulai masuk musim hujan.

"Kami juga mengajak warga Palangka Raya aktif bergotong-royong membersihkan lingkungan dalam hal ini parit di sekitar rumah dan lingkungan sebagai antisipasi genangan air saat hujan turun," katanya.

Sebelumnya, pada Sabtu (4/1) malam hingga pagi sejumlah wilayah di Kota Palangka Raya terjadi banjir akibat drainase yang ada tak mampu menampung debit air hujan.

Sejumlah drainase sengaja ditutup pemerintah karena dalam tahap perbaikan atau pembangunan. Namun sebagian drainase lainnya terutama di kawasan perumahan terpantau sempit dan dangkal akibat endapan lumpur dan tumpukan sampah.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya optimalkan pembenahan drainase

Baca juga: Legislator Kalteng ajak semua pihak gotong royong atasi banjir

Baca juga: Kantor Polsek ditanami pohon bantu penghijauan Kapuas