Awal tahun sudah 13 tersangka pengedar narkoba ditangkap di Kotim

id Awal tahun sudah 13 tersangka pengedar narkoba ditangkap di Kotim,Polres Kotim,Mohammad Rommel,Kotim,Narkoba ,Kotawaringin Timur,Sampit

Awal tahun sudah 13 tersangka pengedar narkoba ditangkap di Kotim

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel didampingi Kepala Bagian Operasional Kompol Abdul Aziz Septiadi dan Pelaksana Tugas Kepala Satuan Reserse Narkoba Iptu Arasi menunjukkan tersangka pengedar dan barang bukti narkoba yang mereka amankan, Rabu (15/1/2020). ANTARA/HO-Polres Kotim

Sampit (ANTARA) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terus gencar memberantas peredaran narkoba, bahkan saat ini sudah ada 13 orang ditangkap karena menjadi tersangka pengedar barang haram tersebut.

"Sejak awal tahun sampai saat ini Polres Kotawaringin Timur dan Polsek jajaran telah menangani 13 perkara narkoba. Jadi rata-rata satu tersangka dalam sehari. Satu tersangka merupakan anak di bawah umur," kata Kapolres AKBP Mohammad Rommel di Sampit, Rabu.

Rommel didampingi Kepala Bagian Operasional Kompol Abdul Aziz Septiadi dan Pelaksana Tugas Kepala Satuan Reserse Narkoba Iptu Arasi menunjukkan tersangka pengedar dan barang bukti narkoba yang mereka amankan seberat 41,42 gram sabu-sabu.

Sebanyak 13 perkara yang ditangani tersebut terdiri 10 kasus ditangani Polres Kotawaringin Timur, satu kasus ditangani Polsek Baamang dan dua kasus ditangani Polsek Ketapang. Barang bukti narkoba tersebut semuanya jenis sabu-sabu.

Rommel mengakui peredaran narkoba diduga masih marak terjadi di wilayah hukum setempat. Untuk itu perlu kebersamaan dalam memberantas masalah yang bisa mengancam masa depan generasi muda dan estafet kepemimpinan daerah ini.

Menyikapi kondisi ini, masyarakat diminta peduli membantu polisi dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Informasi masyarakat sangat dibutuhkan agar pelaku peredaran gelap narkoba bisa segera ditangkap.

Maraknya peredam narkoba tidak bisa dianggap remeh karena bisa mengancam siapa saja. Kepedulian masyarakat untuk melaporkan jika mengetahui ada kegiatan terkait narkoba, diharapkan bisa menekan peredaran barang haram tersebut.

"Kami tidak bisa sendiri dalam menangani ini. Perlu dukungan semua pihak, khususnya masyarakat. Kita harus bersama-sama memberantas ini untuk menyelamatkan keluarga dan masyarakat kita," kata Rommel.

Baca juga: Persaingan pilkada jangan rusak kerukunan masyarakat, kata Bupati Kotim

Di tempat terpisah, Bupati H Supian Hadi mengapresiasi Polres Kotawaringin Timur dan jajarannya yang terus gencar dan bekerja keras memberantas narkoba. Angka kasus narkoba di Kotawaringin Timur menjadi yang tertinggi di Kalimantan Tengah justru menunjukkan bahwa Polres bekerja keras memberantas narkoba dengan tanpa henti mengungkap kasus dan menangkap jaringan peredaran narkoba.

Supian juga mengajak seluruh masyarakat untuk membantu polisi mengungkap peredaran narkoba. Dia yakin polisi pasti akan merahasiakan identitas masyarakat yang melaporkan adanya kegiatan terkait narkoba.

"Kita harus membantu polisi untuk memberantas narkoba. Kalau kita semua benar-benar peduli dengan melaporkan jika mengetahui kegiatan terkait narkoba, saya rasa pemberantasan narkoba itu bukan hal mustahil dan tidak memerlukan waktu lama," kata Supian.

Disinggung soal rencana pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), Supian mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat, bahkan telah menyiapkan lahan untuk kantor BNNK, sayangnya hingga saat ini belum ada jawaban pemerintah terhadap usulan tersebut.

Baca juga: DPRD Kotim ingatkan percepatan pembangunan jangan abaikan aturan

Baca juga: Bangunan di atas sungai terancam dibongkar untuk cegah banjir