Sukamara (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah Irlan Khodriansyah mengatakan, pihaknya akan melaksanakan sejumlah program untuk tanaman pangan pada tahun 2020.
"Diantaranya program Serasi, yakni selamatkan rawa sejahterakan petani, P2BN, Perberasan Nasional (APBN), serta beberapa program lainnya," katanya di Sukamara, Selasa.
Saat ini pihaknya mempersiapkan untuk musim tanam Oktober-Maret atau Okmar yang dipastikan akan segera panen. Setelah itu selesai, maka langsung dilanjutkan dengan beberapa program yang sudah ada tersebut.
Dikarenakan sudah memasuki musim tanam, maka pihaknya menggenjot terus para petani. Sebab masih ada beberapa bibit yang belum tertanam agar segera ditanam, kemudian yang hendak panen supaya dapat dijaga kualitasnya.
“Memang selama musim tanam Okmar ini ada kendala yang kami hadapi, paling menonjol yakni kekurangan benih. Di saat para petani sudah siap menanam, ternyata benihnya mengalami kekurangan. Namun, Alhamdulillah sudah bisa kami atasi dengan benih lainnya,” ungkapnya.
Seperti yang terjadi di Desa Sungai Damar, Kecamatan Lunci, karena saat itu terkendala pasokan air yang sangat minim akibat musim kemarau. Makanya, usia benih yang harusnya sudah tanam terpaksa harus tertunda. Tetapi, dengan masuknya musim hujan ini, para petani sudah mulai melakukan penanaman kembali.
Musim hujan seperti ini berkah bagi para petani, karena sangat membantu memenuhi kebutuhan pasokan air irigasi. Untuk itu tata kelola airnya harus dilakukan dengan baik, sehingga nantinya mampu dilakukan dua kali tanam dalam setahun.
Salah satu contohnya di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Lunci, beberapa padinya sudah mulai mengurai, jadi dengan masuknya musim hujan, tentu pasokan air akan semakin tercukupi. Pihaknya berharap hasil panennya nanti dapat lebih baik.
Pihaknya menjelaskan, saat musim hujan akan ada kerawanan yakni meningkatnya volume air secara cepat yang justru dapat mengakibatkan banjir. Namun, apabila tata kelola air irigasinya dibuat dengan baik, maka hal tersebut tidak akan terjadi.
“Kami akan berupaya memanfaatkan air hujan secara maksimal. Sebab, di saat padi sudah mulai mengurai tentunya sangat membutuhkan jumlah air yang sangat tinggi, seperti di Desa Sungai Pasir yang tata kelola irigasi sudah baik,” jelas Irlan.