Sebelum menjadi gubernur, Sugianto Sabran pernah mendorong motor di ruas jalan Kolam
Pangkalan Bun (ANTARA) - Bupati Lamandau Hendra Lesmana bersama Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah dan Bupati Sukamara Windu Subagio menghadiri peresmian jembatan layang dan ruas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan itu, Hendra Lesmana dalam sambutannya juga bercerita tentang kisah Sugianto Sabran sebelum menjabat sebagai Gubernur Kalteng. Pada tahun 2014 lalu, Sugianto pernah membantu warga mendorong kendaraan roda dua pada ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam.
"Kondisi jalan tersebut, begitu sulit dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, karena struktur jalannya masih berupa timbunan tanah berlumpur, sehingga kendaraan akan kesulitan melintasi ruas jalan tersebut," katanya.
Dulunya Pangkalan Bun-Kolam yang hanya berjarak sekitar 45 kilometer tersebut, harus ditempuh selama empat hingga lima jam, bahkan lebih. Berbeda dengan kondisi saat ini cukup dengan 30 menit sudah bisa mencapai Kolam.
"Jalan Pangkalan Bun-Kolam pada tahun 2014 lalu, Sugianto Sabran sebelum menjadi gubernur mengalami sendiri sulitnya medan tersebut, bahkan sempat membantu warga yang juga kesulitan melewatinya. Sekarang pada 15 Februari 2020, enam tahun berlalu dan jalan tersebut diresmikan gubernur dengan kondisi yang sangat baik," tegasnya.
Orang nomor satu di Bumi Bahaum Bakuba itu menilai, pembangunan infrastruktur di Kalteng meningkat pesat setelah Gubernur Sugianto menjabat. Bukan lantaran motif kewilayahan karena ia merupakan putra daerah Kobar, melainkan karena akses jalan tersebut sangat vital bagi sejumlah kabupaten.
Dengan diresmikannya jembatan layang di ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam, ia berharap aspek pembangunan bisa menyasar secara maksimal ke seluruh pelosok kabupaten dan kota di Kalteng, khususnya Lamandau.
"Spirit pembangunan yang meningkat ini bukan karena kewilayahan dimana beliau berasal, namun karena akses tersebut sangat vital bagi beberapa kabupaten, terutama Lamandau dan Sukamara, serta Ketapang di Kalimantan Barat," terangnya.
Lebih lanjut ia menjabarkan, kondisi ruas jalan yang telah terbangun dengan baik tersebut, diyakini akan membuka akses ekonomi, karena lancarnya arus barang maupun orang menuju Sukamara dan Lamandau.
Dalam kesempatan itu, Sugianto sekaligus memberikan nama jembatan layang tersebut dengan nama Jembatan Sugianto Sabran, serta ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam dengan nama Jalan Haji Ahmad Shaleh.
Dalam kesempatan itu, Hendra Lesmana dalam sambutannya juga bercerita tentang kisah Sugianto Sabran sebelum menjabat sebagai Gubernur Kalteng. Pada tahun 2014 lalu, Sugianto pernah membantu warga mendorong kendaraan roda dua pada ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam.
"Kondisi jalan tersebut, begitu sulit dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, karena struktur jalannya masih berupa timbunan tanah berlumpur, sehingga kendaraan akan kesulitan melintasi ruas jalan tersebut," katanya.
Dulunya Pangkalan Bun-Kolam yang hanya berjarak sekitar 45 kilometer tersebut, harus ditempuh selama empat hingga lima jam, bahkan lebih. Berbeda dengan kondisi saat ini cukup dengan 30 menit sudah bisa mencapai Kolam.
"Jalan Pangkalan Bun-Kolam pada tahun 2014 lalu, Sugianto Sabran sebelum menjadi gubernur mengalami sendiri sulitnya medan tersebut, bahkan sempat membantu warga yang juga kesulitan melewatinya. Sekarang pada 15 Februari 2020, enam tahun berlalu dan jalan tersebut diresmikan gubernur dengan kondisi yang sangat baik," tegasnya.
Orang nomor satu di Bumi Bahaum Bakuba itu menilai, pembangunan infrastruktur di Kalteng meningkat pesat setelah Gubernur Sugianto menjabat. Bukan lantaran motif kewilayahan karena ia merupakan putra daerah Kobar, melainkan karena akses jalan tersebut sangat vital bagi sejumlah kabupaten.
Dengan diresmikannya jembatan layang di ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam, ia berharap aspek pembangunan bisa menyasar secara maksimal ke seluruh pelosok kabupaten dan kota di Kalteng, khususnya Lamandau.
"Spirit pembangunan yang meningkat ini bukan karena kewilayahan dimana beliau berasal, namun karena akses tersebut sangat vital bagi beberapa kabupaten, terutama Lamandau dan Sukamara, serta Ketapang di Kalimantan Barat," terangnya.
Lebih lanjut ia menjabarkan, kondisi ruas jalan yang telah terbangun dengan baik tersebut, diyakini akan membuka akses ekonomi, karena lancarnya arus barang maupun orang menuju Sukamara dan Lamandau.
Dalam kesempatan itu, Sugianto sekaligus memberikan nama jembatan layang tersebut dengan nama Jembatan Sugianto Sabran, serta ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam dengan nama Jalan Haji Ahmad Shaleh.