Penutupan Jembatan Bajarum langkah awal sebelum program peningkatan

id Dpupr kalteng, jembatan mentaya, jembatan bajarum, kota besi, evaluasi, haul guru sekumpul, kadis pupr, shalahudin, jembatan layang, pile slab, bukit

Penutupan Jembatan Bajarum langkah awal sebelum program peningkatan

Kepala DPUPR Kalteng Shalahudin. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Rencana penutupan Jembatan Mentaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Bajarum, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bertujuan untuk dilakukannya evaluasi.

"Evaluasi itu guna melihat dan menilai kondisi jembatan yang ada karena rencananya akan ditingkatkan atau diaspal kembali," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kalteng Shalahudin saat dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.

Menurutnya dari evaluasi tersebut, akan dilihat kondisi rangkanya yang selama ini memikul beban mati dan hidup. Tahapan peninjauan kondisi jembatan memang harus dilakukan, sebelum perbaikan atau peningkatan aspal dilaksanakan.

Namun untuk jadwal penutupan jembatan mengalami perubahan, jika sebelumnya dijadwalkan pada akhir Februari bergeser menjadi awal Maret 2020.

"Pergeseran waktu itu karena adanya haul Guru Sekumpul di Martapura, Kalimantan Selatan sehingga diperkirakan mobilitas masyarakat cukup tinggi dan kami pun sepakat menunda jadwal evaluasi," jelasnya.

Shalahudin menegaskan, meskipun nantinya akan ada buka-tutup jembatan guna evaluasi, pihaknya memastikan kegiatan tersebut tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat, sebab kendaraan masih tetap bisa melintas.

Baca juga: Pemberlakukan sistem buka-tutup Jembatan Mentaya tak ganggu masyarakat

Baca juga: Optimalkan pembangunan infrastruktur guna entaskan daerah terisolir di Kalteng


Selain menjelaskan tentang buka-tutup Jembatan Bajarum, pada kesempatan itu ia juga menuturkan tentang pembangunan Jembatan Layang atau Pile Slab Bukit Rawi sepanjang 3,2 kilometer.

"Pembangunan pile slab ini ditargetkan selesai pada tahun 2021 mendatang dan saat ini sudah dilaksanakan sekitar 850 meter," ungkap Shalahudin.

Pembangunan pile slab diyakini membantu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, sebab kendala yang selama ini ditemui yakni banjir di kawasan tersebut akan bisa diatasi.

Jalur tersebut menghubungkan Palangka Raya dengan sejumlah kabupaten di Kalteng, seperti Gunung Mas maupun yang berada di DAS Barito, serta Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

"Terkait permasalahan lahan dengan warga yang sempat terjadi telah kami selesaikan semuanya melalui komunikasi yang baik," paparnya.

Baca juga: Masyarakat gembira jalan Pangkalan Bun-Kolam sudah bagus, kata Bupati Kobar

Baca juga: Jalan layang Pangkalan Bun-Kolam diresmikan, Sugianto wujudkan impian masyarakat