BKD Kalteng larang penggunaan kemasan plastik

id Bkd kalteng, badan kepegawaian daerah, sampah plastik, kemasan plastik, katma f dirun, infused water, derajat kesehatan, kalimantan tengah, perkantora

BKD Kalteng larang penggunaan kemasan plastik

Kepala BKD Kalteng Katma F Dirun menunjukkan fasilitas layanan 'infused water' bagi para tamu yang berkunjung ke kantornya di Palangka Raya, Selasa, (25/2/2020). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Tengah, terhitung sejak Senin (24/2) lalu menetapkan peraturan yang tidak memperbolehkan adanya minuman maupun makanan yang dikemas dengan plastik.

"Kami sudah mulai menerapkan peraturan, agar di lingkungan perkantoran ini tidak ada lagi ditemukan makanan maupun minuman yang dikemas plastik," kata Kepala BKD Kalteng Katma F Dirun di Palangka Raya, Rabu.

Kebiasaan yang dulunya selalu menyuguhkan minuman kemasan dari plastik kepada tamu pun kini dihentikan. Hanya saja pelayanan tersebut tetap berjalan, namun diubah dengan menyediakan minuman pada dispenser.

Katma menjelaskan, minuman yang pihaknya sediakan untuk para tamu telah ditingkatkan kualitasnya, tak hanya sebatas air mineral namun juga 'infused water' yakni minuman kesehatan dari air mineral dan berbagai macam potong buah yang disimpan dalam wadah tertutup.

"Langkah ini merupakan upaya serius dari kami, baik dalam mengurangi sampah plastik maupun meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di lingkungan perkantoran BKD Kalteng," katanya menjelaskan.

Kebijakan tersebut sebagai tindak lanjut terhadap imbauan pemerintah provinsi maupun pihak terkait lainnya, guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya mengurangi jumlah sampah plastik.

Para aparatur sipil negara (ASN) di BKD Kalteng, juga diwajibkan untuk mengikutinya, sehingga saat memasuki lingkungan perkantoran tidak diperbolehkan membawa makanan maupun minuman dengan kemasan plastik.

Ia mengatakan, pada saat rapat pun kini bisa dipastikan tidak ada lagi yang makanan maupun minuman yang disediakan dengan kemasan plastik. Semua disuguhkan menggunakan peralatan lainnya yang tidak habis dalam sekali pakai.

"Kami ingin berkontribusi dalam upaya pengurangan sampah plastik, sebab diketahui bersama bahwa sampah plastik sulit terurai sehingga akan mengganggu lingkungan," kata Katma F Dirun.