Dinas Pertanian Pulang Pisau upayakan bantu petani korban banjir

id Dinas Pertanian Pulang Pisau upayakan bantuan petani korban banjir,Sawah terendam,Banjir,Pulpis

Dinas Pertanian Pulang Pisau upayakan bantu petani korban banjir

Panen perdana demplot revitaliasi lahan gambut untuk budidaya tanaman padi di Desa Talio Hulu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (26/8/2019) lalu. ANTARA/Rendhik Andika

Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Slamet Untung Rianto mengatakan pihaknya berupaya agar lahan pertanian yang terendam dan gagal panen, mendapatkan bantuan untuk meringankan kerugian yang dialami petani. 

“Kita masih upayakan bantuan tersebut, dan tidak secara langsung dalam waktu dekat karena saat ini masih musim penghujan yang bisa kembali berpotensi banjir,” kata Slamet di Pulang Pisau, Senin. 

Dikatakan Slamet, dari hasil data di lapangan, sampai saat ini banjir di Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku sudah merendam 85 hektare lahan pertanian. Hal ini menimbulkan kerugian bagi petani.

Lahan pertanian yang terendam terdiri dari 67 hektare padi, lima hektare jagung dan 13 hektare holtikultura dan palawija diantaranya singkong, talas, ubi dan sayur-mayur. 

Untuk tanaman padi, terang Slamet, yang sudah dipanen seluas 39 hektare dan 27 hektar belum panen. Sedangkan tanaman jagung petani yang telah dipanen seluas tiga hektar dan dua hektare belum dipanen di beberapa tempat. 

Bantuan yang diupayakan Dinas Pertanian tersebut khusus untuk tanaman padi. Jika disetujui, bantuan itu masih menyesuaikan dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah setempat. 

Pihaknya juga masih mencarikan bantuan lain baik dari anggaran pemerintah provinsi maupun pusat untuk meringankan petani yang lahannya terendam banjir. 

Bantuan yang disiapkan Dinas Pertanian setempat, dikatakan Slamet adalah benih padi dan kapur. Sedangkan untuk tanaman holtikultura, bidang terkait masih menginventarisasi. 

Dari luasan lahan pertanian tanaman padi seluas 27 hektare itu, terang Slamet, seluas 9-10 hektare ada yang ikut dalam program asuransi Jasindo sehingga petani bisa mengklaim dengan memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditentukan dan Dinas Pertanian siap memberikan rekomendasi untuk membantu proses klaim para petani tersebut. 

“Dana klaim asuransi ini mencapai Rp6 juta per hektare dan sangat membantu petani untuk kembali dalam modal dan asuransi ini khusus tanaman padi,” ucap Slamet. 

Dinas Pertanian, kata dia, meminta para petani yang ikut dalam program asuransi dapat segera mengajukan klaim serta mendorong para petani lain untuk ikut dalam program asuransi sehingga bisa meringankan apabila lahan pertaniannya terkena bencana lain yang dapat terjadi setiap saat.