RS Siloam Palangka Raya gelar 'World Kidney Day', harapkan masyarakat lebih peduli kesehatan ginjal

id Rs siloam, palangka raya, kalteng, kalimantan tengah, hari ginjal sedunia, world kidney day, pernefri, Perhimpunan Nefrologi Indonesia, cuci darah, he

RS Siloam Palangka Raya gelar 'World Kidney Day', harapkan masyarakat lebih peduli kesehatan ginjal

Penabuhan katambung sebagai tanda dibukanya rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ginjal sedunia atau 'World Kidney Day' 2020 di RS Siloam Palangka Raya, Kamis, (12/3/2020). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Rumah Sakit Siloam Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menggelar peringatan Hari Ginjal sedunia atau 'World Kidney Day' 2020 dengan melibatkan masyarakat pada sejumlah kegiatan.

"Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, salah satunya adalah kesehatan ginjal," kata Direktur RS Siloam Palangka Raya dr Nicolas Frits Turangan, Kamis.

Pihaknya sengaja menggelar sejumlah kegiatan yang melibatkan masyarakat, agar pemahaman, pengetahuan, serta kepedulian mereka terhadap kesehatan ginjal terus meningkat dan membaik.

Saat ini RS Siloam Palangka Raya telah menyiapkan ruang serta pelayanan 'hemodialisis' atau cuci darah, dengan jumlah tempat tidur sebanyak 10 unit untuk memberikan pelayanan secara optimal bagi para pasien.

Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Jatim-Kalimantan dr Widodo mengatakan, pihaknya menghargai partisipasi semua pihak, utamanya RS Siloam Palangka Raya yang sudah berpartisipasi pada peringatan Hari Ginjal Sedunia 2020.

"Peringatan ini suatu usaha mencegah agar masyarakat tidak sampai harus mengalami penyakit ginjal atau menjalani hemodialisis," katanya.


 
Peringatan Hari Ginjal sedunia atau 'World Kidney Day' 2020 di RS Siloam Palangka Raya, Kamis, (12/3/2020). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Pelayanan kesehatan di Kalimantan pihaknya harapkan bisa tetap berjalan seperti saat ini dan terus maju serta berkembang. Apalagi hingga saat ini sejumlah rumah sakit sudah menyediakan pelayanan hemodialisis.

Hanya saja yang ia lebih harapkan, rumah sakit lebih berperan dalam upaya pencegahan. Jangan sampai terjadi gangguan fungsi ginjal, utamanya yang harus diperhatikan adalah mereka yang menderita diabetes atau kencing manis, serta hipertensi atau tekanan darah tinggi.

"Harus dijaga tekanan darahnya, maupun gula darahnya, agar tidak mengalami gangguan ginjal apalagi harus melakukan hemodialisis," katanya menjelaskan.

Widodo menjabarkan, masalah saat ini adalah kesadaran masyarakat berobat secara teratur yang masih perlu didorong, utamanya mereka penderita diabetes maupun hipertensi.

Namun menurutnya upaya pencegahan agar masyarakat terhindar dari penyakit ginjal sudah mulai dilakukan cukup baik, oleh pihak rumah sakit maupun para dokter di Kalteng.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Kalteng dr Rian Tangkudung menyambut baik rangkaian kegiatan peringatan Hari Ginjal sedunia yang digelar RS Siloam Palangka Raya.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat, terlebih dilibatkannya masyarakat pada peringatan ini, sehingga upaya pencegahan penyakit ginjal bisa terus ditingkatkan," katanya.

Pihaknya juga berterima kasih kepada Pernefri yang bersedia membantu rumah sakit di Kalteng agar bisa memberi pelayanan cuci darah secara optimal, sebab belum semuanya memiliki layanan tersebut.

Pada peringatan Hari Ginjal sedunia di RS Siloam sejumlah kegiatan dilaksanakan bersama masyarakat, diantaranya senam bersama, 'health talk' atau obrolan kesehatan tentang ginjal, cara cuci tangan dengan benar, hingga 'hospital tour' dan lainnya.