Cegah COVID-19, sekolah di Barito Utara diliburkan

id sekolah barito utara diliburkan,bupati barut nadalsyah,cegah covid-19

Cegah COVID-19, sekolah di Barito Utara diliburkan

Bupati Barito Utara H Nadalsyah.(ANTARA/HO)

Muara Teweh (ANTARA) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah H Nadalsyah menginstruksikan sekolah dari tingkat TK,SD/MI dan SMP/MTsN diliburkan selama dua pekan guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 di daerah setempat.

"Diputuskan mulai hari ini dan dua minggu kedepan sekolah dari jenjang TK sampai AMP diliburkan," kata Nadalsyah di Muara Teweh, Rabu. 

Tidak hanya itu, kata dia, semua kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa ditunda. 

Sejauh ini, aktivitas masyarakat di Muara Teweh berjalan normal. Pemkab Barito Utara memastikan belum ada penderita virus corona. Kendati begitu, ada dua pasien dalam pengawasan yang dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangla Raya. Keduanya pasien ada kaitan perjalanan.

Salah satunya memiliki perjalanan ke Cina sudah dipastikan negatif Covid-19. Kemudian satu pasien lagi dalam pengawasan telah dipelajari trackingnya. Pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke Bogor itu sedang diambil sampel pemeriksaan, kini sedang menunggu hasil sampel dari laboratorium. 

Bupati meminta RSUD Muara Teweh dan seluruh Puskesmas siaga dengan mencermati pasien yang berkunjung. "Lakukan pendataan tracking pasien, jika ada tanda-tanda covid-19 segera lakukan tindakan awal," tegas dia didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin A Surapati.

Dia mengimbau warga untuk bekerjasama dalam menghadapi pandemi virus Covid-19 yang telah menyebar di Indonesia. 

"Tolong kerjasama dari semua pihak supaya kita bahu membahu mengatasi penyebaran Covid-19," ujar Nadalsyah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin A Surapati menambahkan sekolah diliburkan sejak 19 Maret hingga 4 April 2020 dan rencananya pada 6 April sekolah masuk seperti biasa.

Sekolah di Barito Utara yang diliburkan untuk  tingkat TK/TPA sebanyak 221 sekolah dengan murid  mencapai 4.584 orang, SD/MI 185 sekolah dengan 2.807 murid dan SMP/MTs 45 sekolah dengan jumlah pelajar mencapai 2.419 orang.

"Bagi sekolah yang melaksanakan ujian atau USBK  murid kelas 9, agar tetap dilaksanakan dan setelah selesai baru diliburkan," kata Syahmiludin.