Cegah penyebaran COVID-19 di Seruyan dengan mengurangi kontak fisik

id Pemkab seruyan, seruyan, kuala pembuang, wabup seruyan, iswanti, covid 19, virus corona

Cegah penyebaran COVID-19 di Seruyan dengan mengurangi kontak fisik

Wakil Bupati Seruyan Iswanti menunjukan salam menutup tangan. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Wakil Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Iswanti mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan salam hormat dengan menutup tangan, sebagai salah satu upaya mencegah  penularan virus corona (COVID-19) di wilayah setempat.

“Kami berkomitmen melindungi seluruh masyarakat dari virus corona,” kata Wakil Bupati Seruyan Iswanti di Kuala Pembuang, Kamis.

Menurutnya, COVID-19 salah satunya bisa ditularkan melalui kontak fisik langsung seperti melakukan salaman atau berjabat tangan.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan pertemanan, pihaknya menyarankan untuk melakukan hormat dengan menutup tangan.

“Saya kira hormat dengan kedua belah tangan disatukan dan sambil menganggukkan kepala sudah menyimbolkan rasa hormat. Jadi kita perlu kurangi jabat tangan, kalau bisa saat ini jangan dulu,” jelas Iswanti.

Pada dasarnya, menurutnya berjabat tangan merupakan bentuk kebaikan dan ungkapan salam hormat antar sesama. Hanya saja saat ini jabat tangan salah satu perantara penularan virus tersebut sehingga sudah seharusnya dihindari.

“Bersama-sama kita harus berupaya mengurangi risiko penyebaran virus tersebut. Agar upaya pencegahan benar-benar maksimal, semua pihak harus proaktif melakukannya," katanya.

Selain itu, Iswanti mengimbau masyarakat agar selalu mencuci tangan dan mengurangi aktivitas yang melibatkan orang banyak, dengan begitu diharapakan bisa mengantisipasi penularan virus tersebut. Kemudian, masyarakat diharapkan selalu mengupayakan perilaku hidup sehat dan bersih. 

Seperti yang diketahui, lebih baik meningkatkan upaya pencegahan sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Semoga segala upaya yang dilakukan dapat mencegah penularan COVID-19 tersebut.

Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan tidak panik karena hanya akan mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain. Misalnya dapat menghindari aksi borong barang terhadap masker, cairan pembersih tangan maupun bahan kebutuhan pokok.