Pemkab Kotim segera laksanakan desinfeksi massal cegah COVID-19

id Pemkab Kotim segera laksanakan desinfeksi massal cegah COVID-19,Pemkab Kotim,Faisal Novendra Cahyanto,Multazam,Imam subekti, virus corona, Covid-19, S

Pemkab Kotim segera laksanakan desinfeksi massal cegah COVID-19

Rapat Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis (19/3/2020) sore. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah akan melakukan desinfeksi atau pembasmian hama secara massal dengan penyemprotan desinfektan untuk mencegah muncul dan berjangkitnya virus Corona jenis COVID-19.

"Hari ini penyemprotan dimulai secara bertahap, sedangkan desinfeksi massal akan dilakukan secepatnya. Saat ini sedang dihitung berapa jumlah bangunan, kebutuhan peralatan dan cairan desinfektan serta tim yang akan melaksanakannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto usai rapat Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 di Sampit, Kamis sore.

Desinfeksi massal akan dilakukan dengan menyemprotkan cairan desinfektan ke bangunan perkantoran, sekolah, terminal, bandara, pelabuhan, rumah ibadah dan fasilitas lainnya, khususnya di wilayah Kota Sampit. Kegiatan ini akan melibatkan Gugus Tugas dengan personel dari berbagai instansi yang nantinya dikoordinir oleh Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Desinfeksi massal juga dibarengi dengan kampanye cuci tangan massal berkelanjutan. Kegiatan itu akan dilaksanakan berkelanjutan hingga wabah COVID-19 berlalu. 

Pemerintah daerah juga mempertimbangkan melakukan penyemprotan menggunakan mobil agar lebih mudah untuk jangkauan luas. Rencana ini juga akan disosialisasikan agar diketahui oleh masyarakat.

Selain itu, kata Faisal, jika diizinkan atau ada instruksi dari pemerintah pusat maupun provinsi, juga sedang dipertimbangkan untuk melakukan desinfeksi terhadap setiap penumpang yang turun dari pesawat dan kapal dengan menyemprotkan cairan desinfektan yang memang diperbolehkan.

Untuk pengendalian dan pencegahan COVID-19, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mengedepankan langkah preventif dan promotif. Tujuannya untuk memotong siklus penularan virus COVID-19 sehingga pandemi ini diharapkan berakhir paling lambat akhir Mei nanti.

Sementara itu terkait kesiapan ruang isolasi tambahan di RSUD dr Murjani Sampit, sudah ada beberapa ruang yang siap digunakan untuk perawatan jika ada pasien suspect COVID-19.

"Tiga tempat tidur tambahan itu siap digunakan. Besok dikerjakan lagi untuk ruang isolasi tambahan lainnya. Pemerintah berusaha semaksimal mungkin menanggulangi ini," ujar Faisal.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam saat rapat mengatakan, kantornya digunakan sebagai posko induk Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19. Semua pihak diharapkan membantu, termasuk kepedulian dan peran aktif masyarakat.

Baca juga: Kantor pelayanan publik di Sampit disemprot desinfektan

"Masyarakat bisa membantu memantau dan melaksanakan, seperti membantu masjid dan mushalla melepas dan membersihkan ambal atau karpet untuk mencegah munculnya COVID-19. Hotel juga harus rutin membersihkan lingkungan, termasuk tombol lift dan lainnya," kata Multazam.

Sementara itu Zainudin yang mewakili Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur mengatakan, pihaknya sudah membuat surat edaran kepada seluruh pengurus tempat ibadah untuk meningkatkan kebersihan untuk mencegah muncul dan berjangkitnya COVID-19.

"Kami juga berharap penyemprotan desinfektan nanti juga dilakukan di masjid, mushalla, madrasah dan pesantren. Kami mendukung upaya-upaya yang dilakukan bersama ini," kata Zainudin.

Asisten Bidang Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur Imam Subekti yang memimpin rapat tersebut, minta dukungan seluruh satuan organisasi perangkat daerah agar upaya yang dilakukan ini membuahkan hasil maksimal yakni terhindarnya daerah ini dari wabah COVID-19.

"Tapi ingat, keamanan dan keselamatan petugas saat melaksanakan kegiatan ini harus diperhatikan. Untuk masalah anggaran, prosesnya dipastikan tidak ribet agar tidak menghambat upaya di lapangan," demikian Imam.

Baca juga: Ini penjelasan RSUD Murjani Sampit belum siap terima pasien terduga Covid-19

Baca juga: Perempuan ini buang bayi kembarnya karena takut dimarahi suami