Banyak anggota DPRD Kotim tidak hadir rapid test COVID-19
Sampit (ANTARA) - Pelaksanaan test cepat atau rapid test deteksi dini virus Corona jenis COVID-19 di DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur hanya dihadiri sebagian kecil legislator setempat, sedangkan lainnya tidak hadir dengan berbagai alasan.
"Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah ada yang terjangkit atau tidak. Mudah-mudahan saja tidak ada yang terjangkit," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie di Sampit, Senin.
Rapid test dilakukan di depan ruang rapat paripurna DPRD setempat. Selain anggota DPRD, pegawai sekretariat DPRD setempat juga menjalani rapid test COVID-19 tersebut.
Dari 40 orang wakil rakyat di lembaga legislatif tersebut, hanya 19 orang yang hadir dan ikut rapid test. Rinie termasuk salah satu legislator yang ikut menjalani rapid test tersebut.
Rapid test menggunakan sampel darah itu dilakukan oleh petugas yang menggunakan alat pelindung diri lengkap. Rinie berharap mereka yang berhalangan, nantinya bisa tetap menjalani rapid test yang difasilitasi Laboratorium Kesehatan Daerah Kotawaringin Timur.
Pemeriksaan cepat ini dianggap penting, apalagi kini Kotawaringin Timur sudah berstatus zona merah. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, saat ini terdapat 59 orang dalam pemantauan (ODP), 6 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 3 pasien positif COVID-19.
Anggota dewan dinilai termasuk salah satu kelompok yang rawan terjangkit COVID-19. Hal itu lantaran mereka terkadang melakukan perjalanan dinas ke luar daerah, termasuk ke daerah yang kini dinyatakan zona merah COVID-19.
Baca juga: Pejabat Kotim berjaga hingga malam di Posko penanganan COVID-19
"Dengan rapid test ini kita tahu kondisi kita sehingga bisa tenang. Mudah-mudahan semua hasilnya besok negatif," harap Rinie.
Anggota Komisi III Riskon Fabiansyah mengaku tidak melewatkan rapid test tersebut karena dia menganggap kegiatan itu sangat penting. Dia ingin memastikan kondisi kesehatannya agar benar-benar dibuktikan tidak terjangkit COVID-19.
"Dengan ikut rapid test ini, kita akan tahu apapun hasilnya nanti. Dengan begitu, kita bisa memutuskan harus berbuat apa. Mudah-mudahan semua hasilnya negatif," kata politisi muda Partai Golkar.
Riskon mendukung penuh upaya pemerintah mencegah dan menangani COVID-19. Dia berharap pandemi virus mematikan ini segera teratasi dan cepat berakhir sehingga masyarakat tentang kembali beraktivitas dengan normal dan tenang.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan penggunaan anggaran penanganan COVID-19 harus tepat sasaran
Baca juga: PT GAP serahkan bantuan dukung penanganan COVID-19 di Kotim
"Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah ada yang terjangkit atau tidak. Mudah-mudahan saja tidak ada yang terjangkit," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie di Sampit, Senin.
Rapid test dilakukan di depan ruang rapat paripurna DPRD setempat. Selain anggota DPRD, pegawai sekretariat DPRD setempat juga menjalani rapid test COVID-19 tersebut.
Dari 40 orang wakil rakyat di lembaga legislatif tersebut, hanya 19 orang yang hadir dan ikut rapid test. Rinie termasuk salah satu legislator yang ikut menjalani rapid test tersebut.
Rapid test menggunakan sampel darah itu dilakukan oleh petugas yang menggunakan alat pelindung diri lengkap. Rinie berharap mereka yang berhalangan, nantinya bisa tetap menjalani rapid test yang difasilitasi Laboratorium Kesehatan Daerah Kotawaringin Timur.
Pemeriksaan cepat ini dianggap penting, apalagi kini Kotawaringin Timur sudah berstatus zona merah. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, saat ini terdapat 59 orang dalam pemantauan (ODP), 6 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 3 pasien positif COVID-19.
Anggota dewan dinilai termasuk salah satu kelompok yang rawan terjangkit COVID-19. Hal itu lantaran mereka terkadang melakukan perjalanan dinas ke luar daerah, termasuk ke daerah yang kini dinyatakan zona merah COVID-19.
Baca juga: Pejabat Kotim berjaga hingga malam di Posko penanganan COVID-19
"Dengan rapid test ini kita tahu kondisi kita sehingga bisa tenang. Mudah-mudahan semua hasilnya besok negatif," harap Rinie.
Anggota Komisi III Riskon Fabiansyah mengaku tidak melewatkan rapid test tersebut karena dia menganggap kegiatan itu sangat penting. Dia ingin memastikan kondisi kesehatannya agar benar-benar dibuktikan tidak terjangkit COVID-19.
"Dengan ikut rapid test ini, kita akan tahu apapun hasilnya nanti. Dengan begitu, kita bisa memutuskan harus berbuat apa. Mudah-mudahan semua hasilnya negatif," kata politisi muda Partai Golkar.
Riskon mendukung penuh upaya pemerintah mencegah dan menangani COVID-19. Dia berharap pandemi virus mematikan ini segera teratasi dan cepat berakhir sehingga masyarakat tentang kembali beraktivitas dengan normal dan tenang.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan penggunaan anggaran penanganan COVID-19 harus tepat sasaran
Baca juga: PT GAP serahkan bantuan dukung penanganan COVID-19 di Kotim