Kuala Kurun (ANTARA) - Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Sastradi mengatakan kelompok tani Pasare Hamparan Tani di Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, melakukan panen cabai.
“Poktan Pasare Hamparan Tani mulai menanam cabai di lahan sekitar 2.000 meter persegi sejak September 2019. Benih dan pupuknya berasal dari pemerintah kabupaten,” ucap Sastradi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis.
Sejak Februari 2020 lalu, Poktan Pasare Hamparan Tani mulai memanen cabai tersebut. Saat ini poktan tersebut sudah panen periode buah kedua sejak minggu terakhir bulan Maret 2020, dan diperkirakan sampai akhir bulan April 2020.
Baca juga: Petugas kebersihan Gumas terapkan jaga jarak fisik dalam bekerja
Selanjutnya, untuk panen ketiga diperkirakan akan dimulai pada bulan Mei 2020. Artinya, ketersediaan cabai untuk kebutuhan masyarakat di Kecamatan Manuhing, Manuhing Raya, dan Rungan masih cukup dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Saat ini, sambung dia, Poktan Pasare Hamparan Tani memiliki keinginan untuk memperluas lahan untuk menanam cabai, karena peluang usaha pada cabai dapat dibilang cukup baik dan menguntungkan petani.
“Cabai hasil panen dari Poktan Pasare Hamparan Tani ini dipasarkan sampai kecamatan tetangga. Jadi ada pedagang dari kecamatan tetangga yang membeli langsung di poktan, pedagang itu lagi yang menjual ke kecamatan tetangga,” bebernya.
Baca juga: Pelajar Gumas diminta bantu orangtua isi SP2020 selama #dirumahaja
Lebih lanjut, di tengah pandemi virus corona atau COVID-19, Poktan Pasare Hamparan Tani tetap bekerja. Oleh sebab itu, petugas penyuluh lapangan selalu mengingatkan petani agar mengedepankan langkah pencegahan penyebaran COVID-19.
Terpisah, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Gumas Frinetha mengingatkan kepada para petani agar menerapkan jaga jarak fisik serta mengenakan masker saat beraktivitas, untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19.
Saat melakukan panen, poktan diminta untuk menjaga jarak fisik minimal satu meter, demi kebaikan bersama. Disamping itu, petani juga diimbau untuk rutin mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah beraktivitas.
Kemudian, jika mengalami batuk, pilek dan sesak nafas petani diminta segera ke fasilitas kesehatan, serta menghindari kerumuman orang banyak. Dia berharap petani tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat.
“Distan Kabupaten Gumas juga meminta petani untuk mengoptimalkan juga penggunaan alat mesin pertanian jika sedang beraktivitas di sawah atau kebun, baik itu menanam, pemeliharaan, maupun saat melakukan panen,” demikian Frinetha.
Baca juga: Jemaat GKE Gumas diminta tidak bermalam di pekuburan saat malam Paskah
Baca juga: DPKP Gumas bagikan belasan ribu bibit ikan untuk kelompok budidaya
Baca juga: Petugas posko gugus tugas terima bantuan dari PDIP Gumas