Jakarta (ANTARA) - Menjelang Lebaran, di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus rantai penyebaran virus corona seperti saat ini, berbelanja online menjadi solusi. Namun, sejumlah e-commerce belakangan dilaporkan tersandung masalah kebocoran data pengguna.
Menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, penyerangan akan selalu dilakukan oleh para hacker termasuk pada platform belanja online.
"Yang jadi masalah apakah mereka berhasil atau tidak. Kemungkinan bocor itu selalu ada," ujar Pimpinan Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) itu kepada Antara, Senin.
Baca juga: Yang harus diperhatikan sebelum membeli sayur secara 'online'
Baca juga: Data pengguna bocor, keandalan Tokopedia dipertanyakan
Antisipasi
Untuk mengantisipasi serangan siber, Pratama mengatakan pemilik platform harus mengevaluasi kembali sistem keamanan, dan memperkuat lagi pertahanan sistem keamanan platform.
Sementara, untuk masyarakat yang menggunakan platform e-commerce, Pratama menekankan untuk mengganti password secara rutin, setidaknya enam bulan sekali. Password juga dibuat dengan standar yang cukup, minimal delapan karakter dengan huruf besar dan kecil, dipadukan dengan tanda baca atau simbol.
"Gunakan password yang berbeda untuk setiap akun online kita, termasuk e-commerce dan media sosial," ujar Pratama.
Untuk mempermudah mengingat password, Pratama menyarankan untuk menggunakan Password Manager. Selain itu, Pratama juga menyarankan untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah atau Two-factor authentication (2FA).
Baca juga: Virus corona bisa bertahan di paket belanja online?
Baca juga: Kasperksy temukan serangan malware incar orang yang menunggu paket belanja online
Dompet digital
Dia mengingatkan untuk tidak membagikan kode OTP yang didapatkan kepada siapapun. Pratama juga menyarankan untuk menggunakan dompet digital dalam bertransaksi.
"Jangan menggunakan kartu debit atau kredit secara langsung, gunakan dompet digital," kata Pratama.
Menggunakan pihak ketiga, seperti dompet digital, menurut Pratama, relatif lebih aman, untuk mengantisipasi terjadinya peretasan pada platform, sehingga data sensitif pada kartu kredit tidak ikut bocor. Langkah ini juga menjadi doble proteksi, karena transaksi keuangan menggunakan platform lain, yang berbeda dari platform ecommerce.
Tidak hanya itu, untuk pengamanan, Pratama menyarankan untuk tidak menggunakan Wifi publik atau gratisan. Kemudian, memasang AntiVirus yang terupdate dari perusahaan ternama, untuk berjaga-jaga jika terdapat malware.
"Secara berkala cek akun email kita di firefox monitor untuk mengetahui akun mana saja yang data email kita diperjualbelikan," ujar Pratama.
Baca juga: Tokopedia kirim pernyataan ke pengguna terkait kebocoran data
Baca juga: Bhinneka lakukan investigasi terkait bobolnya data pengguna
Baca juga: Kelompok peretas mengaku jual data pengguna Bhinneka di dark web
Berita Terkait
Perputaran uang judi online didominasi anak muda dan bertransaksi di bawah Rp100 ribu
Sabtu, 30 November 2024 14:41 Wib
Pertukaran buronan Filipina dengan buron judol Handoyo Salman
Selasa, 26 November 2024 18:29 Wib
Judi online penyebab menurunnya daya beli masyarakat
Senin, 25 November 2024 21:43 Wib
Kemkomdigi berantas 27.334 konten terkait judol di medsos
Jumat, 22 November 2024 22:41 Wib
Polri pulangkan DPO kasus judi online W88 dari Filipina
Jumat, 22 November 2024 14:52 Wib
Polisi tangkap 1 DPO kasus judi online situs W88
Kamis, 21 November 2024 14:12 Wib
Ditreskrimsus Polda Kalsel ajukan pemblokiran 1.453 situs judi online ke Kemkomdigi
Kamis, 21 November 2024 14:10 Wib
Pemerintah intensifkan patroli siber untuk atasi judi online
Rabu, 20 November 2024 12:05 Wib