Keluarga bidan minta maaf terkait kasus bayi

id bidan pelaku pembunuh bayi sendiri ,polres barito utara,bintang ninggi,keluarga bidan minta maaf,bayi

Keluarga bidan minta maaf terkait kasus bayi

Ilustrasi - Foto bayi. ANTARA/Istimewa/pri.

Muara Teweh (ANTARA) - Kasus tewasnya bayi yang baru dilahirkan bidan NTL (24) yang bertugas di Puskesmas Pembantu Desa Bintang Ninggi I Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah  menyedot perhatian masyarakat. 

Keluarga bidan tersebut  terpukul dengan kejadian itu. Ayah NTL, Kornelis menguatkan diri dengan meminta maaf kepada warga Desa Bintang Ninggi I dan Desa Bintang Ninggi II. 

"Dari hari yang paling dalam, kami meminta maaf dengan setulus-tulusnya atas kejadian yang tidak disangka ini. Khususnya, kepada masyarakat Desa Bintang Ninggi I dan Desa Bintang Ninggi II serta umumnya masyarakat Barito Utara,” tutur Kornelis dengan nada sedih, dalam rilisnya yang diterima wartawan di Muara Teweh, Selasa. 

Kejadian penemuan bayi yang telah meninggal tersebut membuat heboh masyarakat di kabupaten yang berjuluk Bumi Iya Mulik Bengkang Turan. Kornelis menyampaikan, Tuhan berkehendak lain, sehingga memberikan ujian bagi keluarganya. 

Meski menyimpan beban kepedihan, Kornelis masih bisa tegar. Lain hal dengan istrinya BA, ibu NTL tidak kuasa menahan kesedihan sehingga seringkali pingsan. Saat ini, pihak keluarga berdatangan memberikan support kepada orang tua NTL agar tabah dan kuat atas peristiwa itu. 

“Kami minta diberikan semangat supaya bisa lebih kuat melewati kejadian ini. Biarlah proses hukum berjalan. Kami serahkan kepada pihak kepolisian dan berharap diberikan keringanan,” ucap Kornelis didampingi koleganya Kepala Desa Bintang Ninggi I, Efri Budi.

Efri Budi menambahkan, dirinya atas nama keluarga dan Kepala Desa Bintang Ninggi I juga meminta maaf atas kejadian di luar  pemikiran keluarga mereka. Karena sehari-hari bidan NTL merupakan sosok yang baik, cenderung penurut dan tidak pernah membuat masalah. 

Selain memiliki sikap yang baik dan santun, bidan NTL juga aktif mengabdi di Pustu Bintang Ninggi I sekitar 3,5 tahun. Bidan NTL pun aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan. Termasuk Posko Covid-19, petugas TPS dan kegiatan di desa. 

"Saya menganggap NTL seperti anak sendiri. Saya yakin yang bersangkutan panik sehingga lepas kontrol," kata Efri Budi seraya berharap media dan masyarakat membantu pihak keluarga yang sudah tertekan atas kejadian yang menimpa bidan NTL.

Kepolisian Resor Barito Utara, menangkap seorang bidang berisial NTL  warga Desa Bintang Ninggi II RT 05  yang diduga pelaku membuang sekaligus membunuh bayi laki-laki.

"Pelaku membunuh sekaligus pembuang bayi itu adalah seorang bidan  yang juga ibu kandung bayi tersebut," kata Kapolres  Barito Utara AKBP Dodo Hendro Kusuma melalui Kasat Reskrim AKP Kristanto Situmeang di Muara Teweh, Senin.

Pelaku yang merupakan seorang honorer Puskesmas Pembantu Desa Bintang Ninggi I itu ditangkap tim gabungan dari personel Sat Reskrim Polres Barito Utara dan Polsek Bukit Sawit pada Minggu (24/5) atau bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1441  Hijriah pada pukul 23.50 WIB  di tempat tinggalnya sementara yaitu di ruang Kelas VI SD Bintang Ninggi II yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya.

Ditangkapnya pelaku yang membunuh bayi kandung diduga hasil hubungannya dengan sang pacar itu setelah pihak kepolisian melakukan olah TKP dan pengumpulan bahan keterangan di sekitar, didapat informasi bahwa ada salah satu warga yang selama ini diduga hamil, dan beberapa hari sebelum peristiwa penemuan mayat bayi, jarang keluar rumah. 

"Berdasarkan hasil interogasi secara intensif, akhirnya tersangka mengakui telah telah membunuh bayi laki-laki yang baru dilahirkannya pada Jumat tanggal 22 Mei 2020 sekitar pukul 21.00 WIB, di rumahnya," kata Kristanto. 

Baca juga: Pelaku pembunuh bayi di Barito Utara ternyata seorang bidan