Kasus COVID-19 di Kapuas menjadi perhatian khusus tim gugus provinsi

id Kasus covid 19 kapuas, tim gugus tugas kalteng, rapid test massal, tes cepat, virus corona, pcr massal

Kasus COVID-19 di Kapuas menjadi perhatian khusus tim gugus provinsi

Ilustrasi - Sejumlah perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19 di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat, (5/6/2020). ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras.

Palangka Raya (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Kabupaten Kapuas, menjadi salah satu yang mendapat perhatian khusus dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah.

"Ya, Kapuas menjadi catatan dan perhatian khusus," kata Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kalteng Sugianto Sabran, melalui Wakil Ketua Harian Suyuti Syamsul saat dihubungi dari Palangka Raya, Jumat.

Pasalnya berdasarkan data terakhir yang pihaknya rilis pada Jumat (5/6) pukul 15.00, kasus terkonfirmasi positif di Kapuas merupakan terbanyak kedua di Kalteng.

Baca juga: Cara aman imunisasi saat pandemi COVID-19

Baca juga: Benarkah obat darah tinggi bisa tekan angka kematian COVID-19?


Secara kumulatif, positif COVID-19 Kapuas sebanyak 101 kasus, terdiri dari 77 dalam perawatan, 10 sembuh, serta 14 meninggal. Jumlah pasien meninggal akibat COVID-19 di Kapuas tersebut, merupakan yang terbanyak di Kalteng.

Adapun jumlah total pasien meninggal akibat COVID-19 di Kalteng sebanyak 26 orang, selain dari Kapuas 14 orang, pasien meninggal lainnya berasal dari Palangka Raya 8 orang, Kotawaringin Timur 2 orang, Kotawaringin Barat 1 orang, serta Barito Timur 1 orang.

"Kami sudah meminta rumah sakit di Kapuas melakukan evaluasi dan mendorong dilakukannya kampanye agar masyarakat yang sakit jangan terlambat berobat. Tes cepat atau 'rapid test' massal sudah diadakan di Kapuas," terangnya.

Baca juga: Positif COVID-19 Kalteng bertambah 15 kasus baru

Baca juga: Posko pemeriksaan sangat penting cegah penularan COVID-19 di Bartim


Lebih lanjut ia menjabarkan, terkait strategi tes cepat massal, diadakan melalui APBD provinsi yakni sekitar 10 ribu alat. Sebelumnya ada 8.400 dari pusat yang dibagikan ke kabupaten dan kota, serta bantuan 1.000 alat tes dari pihak ketiga.

Jadi total yang akan dikelola oleh provinsi termasuk yang diserahkan ke kabupaten dan kota sebanyak 19.400 alat tes. Jika ditambah dengan pembelian kabupaten dan kota yang pihaknya harapkan minimal 1.000 dikalikan 14, yakni sebanyak 14.000 alat tes.

"Jumlah total tes cepat 'diagnostic' se-Kalteng diharapkan dapat mencapai minimal 33.000 tes, berarti sudah dapat memeriksa lebih dari target yang kami tetapkan minimal satu persen dari total penduduk Kalteng," terangnya.

Selanjutnya saat ditanya mengenai potensi peningkatan jumlah kasus positif baru yang harus diimbangi ketersediaan sarana dan prasarana memadai, seperti perluasan pelayanan rumah sakit, Suyuti menegaskan pihaknya sudah memiliki sejumlah rencana yang disiapkan.

Baca juga: Masyarakat Pulang Pisau diminta tidak kucilkan pasien sembuh COVID-19

Baca juga: Indonesia urutan ke-34 dunia kasus sebaran COVID-19