Seorang polisi di Bartim diduga terpapar COVID-19 saat bertugas
Tamiang Layang (ANTARA) - Tidak hanya tim medis yang berisiko terpapar COVID-19 saat menjalankan tugas, polisi juga rentan terjangkit virus mematikan itu, seperti dialami seorang anggota Polsek Benua Lima Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah yang diduga terpapar saat melaksanakan tugas di Pos COVID-19 di Pasar Panas Kecamatan Benua Lima.
“Diketahui hasilnya reaktif setelah Gugus Tugas COVID-19 Bartim melakukan tes cepat massal di Pasar Panas. Tes cepat yang bersangkutan menunjukkan reaktif dan langsung dilakukan isolasi di RS Tamiang Layang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bartim Simon Biring di Tamiang Layang, Rabu.
Simon Biring menjelaskan, personel polisi tersebut saat ini sedang menjalani isolasi di RS Tamiang Layang. Dengan kesadaran diri, polisi berpangkat Bripka itu mengikuti protokol penanganan COVID-19.
Ditambahkan pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bartim, selain itu terdapat satu warga yang datang ke IGD RS Tamiang Layang pada Selasa (9/6) malam, dengan gejala sesak napas dan hasil tes cepat menunjukkan reaktif.
“Totalnya saat ini ada enam orang yang menjalani isolasi di RS Tamiang Layang. Tambahannya ada dua orang yakni seorang anggota polisi dan seorang warga dari Pasar Panas,” kata Simon.
Sesuai penanganan COVID-19, keenam warga yang menjalani isolasi tersebut sudah ditetapkan statusnya, yakni lima orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan satu orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena memiliki gejala COVID-19 dan harus mendapat perawatan secara intensif.
Dampak adanya seorang warga yang sesak napas dengan hasil tes cepat reaktif, membuat pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Tamiang Layang dihentikan selama 12 jam karena harus dilakukan sterilisasi.
Direktur RSUD Tamiang Layang dr Jimmi Hutagalung mengatakan, IGD rumah sakit tersebut harus disterilisasi selama 12 jam atau tepat pada pukul 12.00 WIB hari ini pelayanan kembali buka.
Baca juga: Warga Bartim diminta tidak takut ikuti tes cepat
“Petugas yang melakukan penanganan kepada warga rujukan itu juga akan menjalani tes cepat. Untuk yang diisolasi jumlahnya ada enam orang bukan dari rumah sakit, Dan untuk kondisi warga rujukan reaktif yang sempat sesak nafas dan mengarah COVID-19 kondisinya membaik,” kata Jimmi.
Kapolsek Benua Lima Iptu Samudi membenarkan bahwa satu orang anggotanya berinisial Bripka A sedang menjalani isolasi di RSUD Tamiang Layang.
“Yang bersangkutan benar adalah personel kami yang mendapat tugas pada Pos COVID-19 di wilayah Pasar Panas. Saat mengikuti tes cepat massal menunjukkan reaktif,” katanya.
Samudi meminta warga tidak perlu panik, karena tes cepat hanya menunjukkan reaktif atau dalam artian lain belum menunjukkan positif COVID-19. Dia mengatakan, kondisi Bripka A kini mulai membaik.
Baca juga: Tes cepat COVID digelar, seluruh pedagang di Bartim nonreaktif
Baca juga: Seorang petugas kesehatan di Bartim diisolasi
“Diketahui hasilnya reaktif setelah Gugus Tugas COVID-19 Bartim melakukan tes cepat massal di Pasar Panas. Tes cepat yang bersangkutan menunjukkan reaktif dan langsung dilakukan isolasi di RS Tamiang Layang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bartim Simon Biring di Tamiang Layang, Rabu.
Simon Biring menjelaskan, personel polisi tersebut saat ini sedang menjalani isolasi di RS Tamiang Layang. Dengan kesadaran diri, polisi berpangkat Bripka itu mengikuti protokol penanganan COVID-19.
Ditambahkan pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bartim, selain itu terdapat satu warga yang datang ke IGD RS Tamiang Layang pada Selasa (9/6) malam, dengan gejala sesak napas dan hasil tes cepat menunjukkan reaktif.
“Totalnya saat ini ada enam orang yang menjalani isolasi di RS Tamiang Layang. Tambahannya ada dua orang yakni seorang anggota polisi dan seorang warga dari Pasar Panas,” kata Simon.
Sesuai penanganan COVID-19, keenam warga yang menjalani isolasi tersebut sudah ditetapkan statusnya, yakni lima orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan satu orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena memiliki gejala COVID-19 dan harus mendapat perawatan secara intensif.
Dampak adanya seorang warga yang sesak napas dengan hasil tes cepat reaktif, membuat pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Tamiang Layang dihentikan selama 12 jam karena harus dilakukan sterilisasi.
Direktur RSUD Tamiang Layang dr Jimmi Hutagalung mengatakan, IGD rumah sakit tersebut harus disterilisasi selama 12 jam atau tepat pada pukul 12.00 WIB hari ini pelayanan kembali buka.
Baca juga: Warga Bartim diminta tidak takut ikuti tes cepat
“Petugas yang melakukan penanganan kepada warga rujukan itu juga akan menjalani tes cepat. Untuk yang diisolasi jumlahnya ada enam orang bukan dari rumah sakit, Dan untuk kondisi warga rujukan reaktif yang sempat sesak nafas dan mengarah COVID-19 kondisinya membaik,” kata Jimmi.
Kapolsek Benua Lima Iptu Samudi membenarkan bahwa satu orang anggotanya berinisial Bripka A sedang menjalani isolasi di RSUD Tamiang Layang.
“Yang bersangkutan benar adalah personel kami yang mendapat tugas pada Pos COVID-19 di wilayah Pasar Panas. Saat mengikuti tes cepat massal menunjukkan reaktif,” katanya.
Samudi meminta warga tidak perlu panik, karena tes cepat hanya menunjukkan reaktif atau dalam artian lain belum menunjukkan positif COVID-19. Dia mengatakan, kondisi Bripka A kini mulai membaik.
Baca juga: Tes cepat COVID digelar, seluruh pedagang di Bartim nonreaktif
Baca juga: Seorang petugas kesehatan di Bartim diisolasi