Bupati Kotim minta pemprov perbaiki ambruknya ruas jalan Sampit-Seruyan
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah segera memperbaiki ambruknya salah satu titik di ruas jalan yang menghubungkan Sampit dan Kabupaten Seruyan.
"Saya yakin Pak Gubernur juga pasti memperhatikan kondisi ini karena ruas jalan itu sangat penting bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan. Kami tentu berharap kerusakan itu bisa segera diperbaiki," kata Supian di Sampit, Senin.
Salah satu titik di ruas jalan penghubung dua kabupaten ini tiba-tiba ambruk pada Kamis (11/6) malam lalu. Lubang akibat patahan separuh badan jalan di Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan itu cukup besar, diduga akibat bagian bawahnya labil tergerus air sehingga "box culvert" yang menjadi penopang badan jalan menjadi ambruk.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu mengagetkan warga setempat. Untungnya tidak ada pengendara yang melintas saat peristiwa itu terjadi sehingga tidak sampai ada korban jiwa.
Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di kawasan itu sedikit terhambat karena kendaraan yang hendak melintas harus bergantian. Meski tinggal separuh badan jalan, namun mobil keluarga masih bisa melintas di sisi kerusakan jalan tersebut.
Ruas jalan ini penting karena menyangkut aktivitas masyarakat, terlebih bagi Kabupaten Seruyan yang menjadikan jalur ini menjadi sebagai akses utama menuju Sampit maupun Palangka Raya Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: PPK dan PPS di Kotim kembali diaktifkan
Supian mengaku sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setempat berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait kerusakan tersebut. Penanganannya diharapkan bisa dilakukan secepatnya agar kerusakan tidak bertambah parah.
"Untuk penanganan darurat, kita tentu juga mengupayakannya bersama pemerintah kecamatan karena rawan kalau dibiarkan seperti itu dan hanya dipasangi garis polisi. Arus lalu lintas di sana kan cukup ramai karena ini jalan lintas kabupaten," kata Supian.
Supian mengimbau pengendara berhati-hati saat melintas di titik tersebut karena satu lajur yang tersisa dikhawatirkan tidak kuat menahan beban akibat tingginya lalu lintas di kawasan itu.
Kendaraan berbobot berat diminta juga tidak memaksakan diri melintas. Jangan sampai lajur jalan yang tersisa turut ambruk dan menimbulkan kerugian bagi pengendara sendiri dan masyarakat luas yang menggunakan ruas jalan tersebut.
Baca juga: Kakek berusia 70 tahun di Kotim sembuh dari COVID-19
Baca juga: Kepala desa hasil pilkades serentak diperintahkan validasi data penerima bansos
"Saya yakin Pak Gubernur juga pasti memperhatikan kondisi ini karena ruas jalan itu sangat penting bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan. Kami tentu berharap kerusakan itu bisa segera diperbaiki," kata Supian di Sampit, Senin.
Salah satu titik di ruas jalan penghubung dua kabupaten ini tiba-tiba ambruk pada Kamis (11/6) malam lalu. Lubang akibat patahan separuh badan jalan di Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan itu cukup besar, diduga akibat bagian bawahnya labil tergerus air sehingga "box culvert" yang menjadi penopang badan jalan menjadi ambruk.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu mengagetkan warga setempat. Untungnya tidak ada pengendara yang melintas saat peristiwa itu terjadi sehingga tidak sampai ada korban jiwa.
Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di kawasan itu sedikit terhambat karena kendaraan yang hendak melintas harus bergantian. Meski tinggal separuh badan jalan, namun mobil keluarga masih bisa melintas di sisi kerusakan jalan tersebut.
Ruas jalan ini penting karena menyangkut aktivitas masyarakat, terlebih bagi Kabupaten Seruyan yang menjadikan jalur ini menjadi sebagai akses utama menuju Sampit maupun Palangka Raya Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: PPK dan PPS di Kotim kembali diaktifkan
Supian mengaku sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setempat berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait kerusakan tersebut. Penanganannya diharapkan bisa dilakukan secepatnya agar kerusakan tidak bertambah parah.
"Untuk penanganan darurat, kita tentu juga mengupayakannya bersama pemerintah kecamatan karena rawan kalau dibiarkan seperti itu dan hanya dipasangi garis polisi. Arus lalu lintas di sana kan cukup ramai karena ini jalan lintas kabupaten," kata Supian.
Supian mengimbau pengendara berhati-hati saat melintas di titik tersebut karena satu lajur yang tersisa dikhawatirkan tidak kuat menahan beban akibat tingginya lalu lintas di kawasan itu.
Kendaraan berbobot berat diminta juga tidak memaksakan diri melintas. Jangan sampai lajur jalan yang tersisa turut ambruk dan menimbulkan kerugian bagi pengendara sendiri dan masyarakat luas yang menggunakan ruas jalan tersebut.
Baca juga: Kakek berusia 70 tahun di Kotim sembuh dari COVID-19
Baca juga: Kepala desa hasil pilkades serentak diperintahkan validasi data penerima bansos