Warga usulkan pembangunan toilet umum di Monumen Tambun Bungai
Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Untung Jaya Bangas mengatakan bahwa warga Desa Tumbang Pajangei, Kecamatan Tewah mengusulkan pembangunan toilet umum di Monumen Tambun Bungai.
“Saya melakukan reses perseorangan di Tumbang Pajangei pada Jumat (19/6) lalu. Salah satu usulan yang disampaikan saat itu adalah pembangunan toilet umum di Monumen Tambun Bungai,” ucap Untung saat dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu.
Dia menerangkan, di monumen tersebut memang belum ada toilet umum, sehingga para pengunjung yang datang harus menggunakan toilet milik warga jika ingin buang air kecil atau buang air besar.
Baca juga: Kemajuan pembangunan di Gunung Mas tanggungjawab bersama, kata Bupati
Dengan adanya toilet umum yang tersedia di sekitar Monumen Tambun Bungai, ujar politisi Partai Demokrat ini, diharapkan pengunjung yang datang tidak kesulitan saat ingin buang air kecil atau buang air besar.
“Warga juga mengusulkan penataan halaman Monumen Tambun Bungai,” beber legislator yang berasal dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini.
Dia menyebut, Tumbang Pajangei memiliki potensi wisata sejarah, mengingat desa tersebut merupakan asal dari tokoh legendaris Tambun dan Bungai, yang namanya diabadikan menjadi julukan Provinsi Kalteng.
Baca juga: Sejumlah pejabat Polres Gunung Mas berganti
“Di Tumbang Pajangei juga ada beberapa situs yang dipercaya sebagai peninggalan dari Tambun Bungai, seperti rombak haramaung, bekas tancapan baliung, dan bahan untuk sandung,” paparnya.
Lebih lanjut, warga setempat juga mengusulkan adanya perbaikan ruas jalan Kuala Kurun - Tewah, khususnya yang melintasi Tumbang Pajangei, mengingat saat ini kondisi ruas jalan di sana mengalami kerusakan.
Dari hasil koordinasi yang dilakukan olehnya dengan Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gumas, ruas jalan tersebut akan segera diperbaiki, mulai awal Juli 2020 ini.
“Ada juga usulan terkait dinaikkannya insentif gaji mantir adat, permohonan bantuan pelatihan operasional alat mesin pertanian berupa hand traktor dari Dinas Pertanian, usulan pembangunan toilet sekolah, dan lainnya,” demikian Untung.
Baca juga: Masyarakat Gumas berharap diizinkan bakar lahan untuk berladang
Baca juga: Protokol COVID-19 yang harus diterapkan saat penyaluran BLT DD
Baca juga: Truk PBS jadi penyebab kerusakan ruas jalan Tewah -- Tumbang Miri
“Saya melakukan reses perseorangan di Tumbang Pajangei pada Jumat (19/6) lalu. Salah satu usulan yang disampaikan saat itu adalah pembangunan toilet umum di Monumen Tambun Bungai,” ucap Untung saat dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu.
Dia menerangkan, di monumen tersebut memang belum ada toilet umum, sehingga para pengunjung yang datang harus menggunakan toilet milik warga jika ingin buang air kecil atau buang air besar.
Baca juga: Kemajuan pembangunan di Gunung Mas tanggungjawab bersama, kata Bupati
Dengan adanya toilet umum yang tersedia di sekitar Monumen Tambun Bungai, ujar politisi Partai Demokrat ini, diharapkan pengunjung yang datang tidak kesulitan saat ingin buang air kecil atau buang air besar.
“Warga juga mengusulkan penataan halaman Monumen Tambun Bungai,” beber legislator yang berasal dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini.
Dia menyebut, Tumbang Pajangei memiliki potensi wisata sejarah, mengingat desa tersebut merupakan asal dari tokoh legendaris Tambun dan Bungai, yang namanya diabadikan menjadi julukan Provinsi Kalteng.
Baca juga: Sejumlah pejabat Polres Gunung Mas berganti
“Di Tumbang Pajangei juga ada beberapa situs yang dipercaya sebagai peninggalan dari Tambun Bungai, seperti rombak haramaung, bekas tancapan baliung, dan bahan untuk sandung,” paparnya.
Lebih lanjut, warga setempat juga mengusulkan adanya perbaikan ruas jalan Kuala Kurun - Tewah, khususnya yang melintasi Tumbang Pajangei, mengingat saat ini kondisi ruas jalan di sana mengalami kerusakan.
Dari hasil koordinasi yang dilakukan olehnya dengan Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gumas, ruas jalan tersebut akan segera diperbaiki, mulai awal Juli 2020 ini.
“Ada juga usulan terkait dinaikkannya insentif gaji mantir adat, permohonan bantuan pelatihan operasional alat mesin pertanian berupa hand traktor dari Dinas Pertanian, usulan pembangunan toilet sekolah, dan lainnya,” demikian Untung.
Baca juga: Masyarakat Gumas berharap diizinkan bakar lahan untuk berladang
Baca juga: Protokol COVID-19 yang harus diterapkan saat penyaluran BLT DD
Baca juga: Truk PBS jadi penyebab kerusakan ruas jalan Tewah -- Tumbang Miri