Masyarakat Gumas berharap diizinkan bakar lahan untuk berladang
Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Untung Jaya Bangas mengatakan masyarakat Desa Karetau Rambangun, Kecamatan Damang Batu berharap pemerintah mengizinkan mereka untuk berladang dengan cara membakar lahan.
“Saya melakukan reses perseorangan di Karetau Rambangun pada Kamis (18/6). Masyarakat di sana berharap diizinkan berladang dengan membakar atau manusul,” ucap Untung kepada awak media, Jumat.
Dia menyebut, jika tidak dibakar maka lahan yang menjadi tempat berladang akan sulit untuk dikelola dan tanaman yang ditanam tidak bisa tumbuh sesuai harapan mereka.
Baca juga: Protokol COVID-19 yang harus diterapkan saat penyaluran BLT DD
Jika diizinkan, ujar Legislator yang berasal dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini, maka masyarakat dapat menanam padi dan sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Diapun meminta kepada pemerintah desa agar menggerakkan masyarakat untuk berkebun, memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayur mayur serta bumbu dapur, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus membeli.
Disamping itu, masyarakat Karetau Rambangun juga berharap perusahaan besar swasta yang beroperasi di wilayah desa agar mempunyai perhatian serta kepedulian terhadap desa dan juga masyarakat.
Baca juga: Truk PBS jadi penyebab kerusakan ruas jalan Tewah -- Tumbang Miri
“Mereka juga ingin agar jalan kabupaten yang melintasi Karetau Rambangun, yakni dari Kelurahan Tumbang Miri Kecamatan Kahut menuju Kelurahan Tumbang Marikoi dan Desa Tumbang Anoi Kecamatan Damang Batu dapat segera diperbaiki,” bebernya.
Sebab saat ini kondisi ruas jalan tersebut mengalami kerusakan yang parah. Akibatnya, jika ingin melakukan perjalanan ke Tumbang Marikoi atau ke Tumbang Miri masyarakat harus melalui jalan PBS dan memakan waktu serta berisiko tinggi.
Lebih lanjut, di Karetau Rambangun terdapat puluhan kepala keluarga yang telah menerima bantuan sosial akibat terdampak virus corona atau COVID-19, baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun pemerintah desa.
“Masyarakat Karetau Rambangun sangat terbantu dengan adanya bansos tersebut, mereka menggunakannya untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, sayur mayur, dan lainnya,” jelas politisi Partai Demokrat ini.
Baca juga: PPL siap dampingi 44 poktan jalankan program tanam jagung
Baca juga: Petani di Gumas ingin ikut program tanam jagung hibrida
Baca juga: Desa Taja Urap di Gumas dinilai miliki potensi wisata unggulan
“Saya melakukan reses perseorangan di Karetau Rambangun pada Kamis (18/6). Masyarakat di sana berharap diizinkan berladang dengan membakar atau manusul,” ucap Untung kepada awak media, Jumat.
Dia menyebut, jika tidak dibakar maka lahan yang menjadi tempat berladang akan sulit untuk dikelola dan tanaman yang ditanam tidak bisa tumbuh sesuai harapan mereka.
Baca juga: Protokol COVID-19 yang harus diterapkan saat penyaluran BLT DD
Jika diizinkan, ujar Legislator yang berasal dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini, maka masyarakat dapat menanam padi dan sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Diapun meminta kepada pemerintah desa agar menggerakkan masyarakat untuk berkebun, memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayur mayur serta bumbu dapur, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus membeli.
Disamping itu, masyarakat Karetau Rambangun juga berharap perusahaan besar swasta yang beroperasi di wilayah desa agar mempunyai perhatian serta kepedulian terhadap desa dan juga masyarakat.
Baca juga: Truk PBS jadi penyebab kerusakan ruas jalan Tewah -- Tumbang Miri
“Mereka juga ingin agar jalan kabupaten yang melintasi Karetau Rambangun, yakni dari Kelurahan Tumbang Miri Kecamatan Kahut menuju Kelurahan Tumbang Marikoi dan Desa Tumbang Anoi Kecamatan Damang Batu dapat segera diperbaiki,” bebernya.
Sebab saat ini kondisi ruas jalan tersebut mengalami kerusakan yang parah. Akibatnya, jika ingin melakukan perjalanan ke Tumbang Marikoi atau ke Tumbang Miri masyarakat harus melalui jalan PBS dan memakan waktu serta berisiko tinggi.
Lebih lanjut, di Karetau Rambangun terdapat puluhan kepala keluarga yang telah menerima bantuan sosial akibat terdampak virus corona atau COVID-19, baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun pemerintah desa.
“Masyarakat Karetau Rambangun sangat terbantu dengan adanya bansos tersebut, mereka menggunakannya untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, sayur mayur, dan lainnya,” jelas politisi Partai Demokrat ini.
Baca juga: PPL siap dampingi 44 poktan jalankan program tanam jagung
Baca juga: Petani di Gumas ingin ikut program tanam jagung hibrida
Baca juga: Desa Taja Urap di Gumas dinilai miliki potensi wisata unggulan